Pemerintah akan tambah pembiayaan SBN hingga Rp50 triliun
Jakarta - Pemerintah akan mengupayakan penambahan pembiayaan dari penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) sampai Rp45 triliun, guna menutup defisit yang akan melebar dari 1,53% menjadi 2,2% persen plus minus 1%.
“Maksimum tambahan pembiayaan sebesar Rp40-50 triliun dalam bentuk SBN baru yang akan diterbitkan kalau seandainya defisit melebar,” ujar Menteri Keuangan Agus D.W. Martowardojo di Jakarta, Jumat (2/3).
Seperti diketahui, pada tahun ini, pemerintah berencana menerbitkan SBN baik di pasar domestik maupun pasar global untuk membiayai defisit APBN, rencana penerbitan SBN (gross) selama 2012 ditargetkan mencapai (bruto) Rp254 triliun dan (netto) sebesar Rp134 triliun. Namun, Menkeu memandang tambahan penerbitan SBN ini akan diusahakan dalam denominasi rupiah.
“Itu (denominasi) belum diputuskan. Kita akan mengarah ke Rupiah dan kita jaga bahwa ini satu jumlah yang sustainable. Kita tahu ada pinjaman yang jatuh waktu dan diperpanjang maupun jumlah netto yang harus ditambah, kalaupun meningkat tidak lebih dari itu,” pungkasnya seperti dikutip depkeu.go.id.
- Kemenkeu, BI, OJK Diminta Waspadai Langkah The Fed Stop Kebijakan Quantitative Easing
- Krisis Eropa! BI guyur valuta asing di pasar, Italia terpaksa jual aset negara
- Bapepam-LK terbitkan Daftar Efek Syariah terbaru
- Bank Dunia: Pertumbuhan ekonomi RI dikoreksi menurun
- Pertumbuhan ekonomi RI diprediksi maksimal 6%
- Pertumbuhan dipangkas, RI masih berpeluang raih investment grade