JAKARTA, GRESNEWS.COM - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih terus bekerja disela "kesibukannya" menghadapi berbagai tekanan tuduhan kasus kriminal yang dialamatkan kepada para komisionernya dan juga sedang menjalani sidang praperadilan yang diajukan pihak Komjen Budi Gunawan. Setelah beberapa kali melakukan tugasnya dalam penindakan, kali ini lembaga antirasuah itu juga melakukan kewenangannya dalam bidang pencegahan korupsi.

Bentuk pencegahan ini dilakukan melalui gelaran Festival Film Antikorupsi atau Anti Corruption Film Festival (ACFFest). Acara ini digelar di Pusat Perfilman Haji Umar Ismail di Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta. Tema yang diusung dalam pargelaran kali ini yaitu "Make Your Movie".

Wakil Ketua KPK Zulkarnain mengatakan, film ini sebagai wujud pihaknya untuk turut serta melibatkan masyarakat. Karena, salah satu kunci pemberantasan korupsi yaitu dengan adanya peran serta dari masyarakat dalam gerakan antikorupsi yang mendorong perubahan sosial.

"Dalam melaksanakan tupoksinya KPK tidak hanya penindakan korupsi, tapi juga pencegahan, yang dilakukan direktorat pendidikan masyaratat, deputi pencegahan, melalui pendidikan dan sosialisasi antikorupsi. Melalui ACFFest ini, agar pesan yang disampaikan agar lebih diterima," kata Zul dalam sambutannya, Rabu (11/2).

Zul juga mengatakan pagelaran ini juga tidak lepas dari kerjasama insan komunitas perfilman. Menurutnya, animo masyarakat dari pemutaran film ini cukup besar. Bahkan jumlah film yang masuk ke KPK dalam dua tahun terakhir juga meningkat tajam.

"Pertama 2013 dan mendapat animo masyarakat. Karya yang masuk ada 181 film dengan kategori fiksi, dokumenter, dan animasi. Pada 2014 animo bertambah, jumlah yang masuk hingga 333 karya film dari jenis film yang sama ditambah citizen journalism," terangnya.

Sementara untuk pemilihan tema itu sendiri, mantan Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Timur ini beralasan agar anak-anak muda turut menyuarakan antikorupsi. Saat ini, kata Zul, penyebaran virus korupsi semakin masif, sehingga pencegahan dan pemberantasan yang dilakukan juga harus dengan cara yang luar biasa. "Anak muda sudah tidak bisa diam saja. Gerakan antikorupsi sangat berarti mendukung upaya pencegahan korupsi itu sendiri," tuturnya.

Dalam acara ini, pihak KPK memutarkan sejarah terbentuknya lembaga antikorupsi di Indonesia. Salah satunya dimulai pada era Presiden Soeharto dengan dibentuknya Komite Anti Korupsi (KAK) pada 1970. Kemudian beberapa lembaga lain hingga terbentuknya KPK.

Salah satu pernyataan yang ada dalam film itu berasal dari mantan komisoner KPK Taufiqurrahman Ruki. Menurutnya KPK berdiri dengan dana yang sangat minim sekitar Rp2 miliar. "Dana segitu gimana kita bisa gaji pegawai? Kemudian datanglah tenaga-tenaga pendukung dari BPKP 10 orang, Kepolisian 16 orang, dan Kejaksaan 10 orang," kata Ruki dalam film itu.

BACA JUGA: