JAKARTA, GRESNEWS.COM - Aparat kepolisian dan Tentara Nasional Indonesia berhasil menguasai situasi di wilayah Jalan Thamrin, khususnya kawasan pertokoan Sarinah yang terkena sasaran pemboman dan serangan teroris. Kawasam Thamrin berangsur tenang setelah pihak kepolisian berhasil melumpuhkan empat terduga pelaku terorisme.

Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia Komjen Budi Gunawan dalam keterangan persnya mengatakan, pelaku diduga berasal dari kelompok ISIS. "Kemungkinan dari ISIS," kata Wakapolri Komjen Budi Gunawan, Kamis (14/1).

Menurut Budi, ada belasan warga dan polisi yang terluka. Hingga kini pihak kepolisian masih berupaya melakukan identifikasi. Namun Budi memastikan bahwa kondisi di Thamrin sudah aman.

Polisi sudah melumpuhkan pelaku teror yang menyerang kawasan Thamrin, Jakarta. Empat pelaku tewas ditembak polisi. "Empat pelaku tewas," kata Budi Gunawan.

Budi Gunawan sendiri saat memberikan keterangan, tengah berada di lokasi di kawasan Thamrin memantau kondisi. Budi juga menyampaikan bahwa kasus ini sudah ditangani kepolisian.

"Lokasi sudah disterilkan, petugas keamanan sudah melakukan penanganan," ujarnya.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari aparat keamanan, peristiwa pengeboman dan penyerangan di Sarinah dan kawasan Thamrin ini bermula dari diamankannya enam orang yang hendak masuk ke kawasan pertokoan Sarinah, menjelang siang. Tas yang dibawa keenam orang itu dicurigai polisi berisi bom.

Kemudian, keenam orang itu dibawa oleh aparat kepolisian untuk diamankan ke pos polisi di depan Gedung Cakrawala. Malang, ternyata pelaku berbuat nekat dan tiga dari enam orang yang diamankan itu meledakkan diri. Sementara tiga pelaku lainnya melarikan diri.

Ketiga orang yang melarikan diri ini mencoba mempertahankan diri dengan mengumbar tembakan. Aparat kepolisian yang mengejar membalas tembakan para pelaku sehingga situasi menjadi kacau.

Informasi dari petugas kepolisian, menyebutkan, ada dua pelaku yang ditembak mati di dekat kafe Starbucks Sarinah. Pelaku itu diduga yang hendak kabur namun dikejar petugas.

Pelaku ditembak polisi yang menyerbu masuk. Pelaku sebelumnya sudah melepas tembakan dan melukai beberapa orang.

Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Metro Jaya, Komisaris Besar M Iqbal mengatakan, ledakan dan serangan pertama memang terjadi di Pos Polisi di perempatan jalan MH Thamrin persis di depan gedung Cakrawala sekitar pukul 10.45 WIB.

"Akibatnya satu orang petugas (polisi) luka berat ada juga 3 korban luka dari sipil," kata Iqbal kepada wartawan, Kamis (14/1).

Pelaku kemudian juga menyerang gedung Jakarta Theater dan Starbuck. "Di situ juga ada beberapa korban warga dan ada luka berat dan luka ringan," kata Iqbal.

Selain warga Indonesia ada juga korban yang merupakan warga asing. Iqbal belum bisa memastikan jumlah warga asing yang menjadi korban. Yang jelas ada tujuh orang meninggal dunia dalam aksi.

Dalam memburu para pelaku, polisi menyisir sejumlah titik-titik kepadatan masyarakat. Salah satu yang disisir adalah Masjid Alhikmah Sarinah yang terletak di belakang Sari Pan Pacific, Jakarta.

Pasukan gegana dari kepolisian juga merangsek masuk ke dalam Gedung Cakrawala di jalan Thamrin, Jakarta Pusat untuk mengamankan jika ada bom tersisa yang akan diledakkan para teroris.

Tentara Nasional Indonesia juga ikut mengamankan situasi dengan menurunkan pasukan dari Kopassus. TNI juga menurunkan delapan unit tank. Sementara polisi mendatangkan 4 kendaraan Baracuda. Pasukan TNI bergabung dengan pasukan gegana dari kepolisian untuk masuk ke gedung Cakrawala.

Sebelumnya sejumlah tim gegana bersenjata laras panjang, dan satu orang polisi membawa senjata bazooka masuk ke dalam gedung Cakrawala. Dua unit kendaraan Baracuda juga masuk ke dalam gedung Cakrawala. Tak lama setelah tim masuk terdengar suara ledakan dari dalam gedung Cakrawala.

Setelah berjibaku selama beberapa jam, akhirnya polisi menyatakan kawasan Thamrin aman. M. Iqbal mengatakan, tak lama lagi jalan Thamrin dan sekitarnya akan dibuka. "Aktivitas akan kembali normal," tutup Iqbal. 

JOKOWI SAMPAIKAN KEPRIHATINAN - Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) langsung memberikan keterangan pers terkait kejadian peledakan bom di Sarinah, Jakarta, Kamis (14/1) siang. Dalam pernyataannya kepada pers, Presiden Jokowi menyampaikan telah mendapatkan informasi beberapa menit yang lalu mengenai kejadian ledakan dan penembakan di Jalan Thamrin, Jakarta.

Presiden Jokowi juga menyampaikan duka yang mendalam atas jatuhnya korban jiwa dalam peristiwa ini. ""Kita semuanya tentu saja berduka atas jatuhnya korban dari peristiwa ini," tegas Presiden, seperti dikutip setkab.go.id.

Selain itu, Presiden Jokowi juga mengecam tindakan yang mengganggu keamanan masyarakat, mengganggu ketenangan rakyat, dan menebar teror pada masyarakat.

Untuk mengatasi hal ini, Presiden telah memerintahkan jajaran terkait untuk melakukan penangkapan. "Saya telah perintahkan kepada Kapolri, kepada Menko Polhukam untuk kejar, tangkap! Baik yang di peristiwa maupun di yang ada di jaringan jaringan ini," Jokowi menegaskan.

Lebih lanjut Jokowi juga menyampaikan kepada seluruh masyarakat untuk tidak takut karena aksi teror yang berlangsung siang hari ini. "Negara, bangsa dan rakyat agar tidak, kita tidak boleh takut, tidak boleh kalah oleh aksi teror seperti ini dan saya mengharap masyarakat tetap tenang karena semua terkendali," tegasnya.

Setelah menyampaikan pernyataan kepada pers, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa agenda kunjungan kerja selanjutnya untuk ditiadakan karena akan segera kembali ke Jakarta. "Dan ini setelah ini acara akan kita potong, saya akan kembali ke Jakarta," pungkas Presiden. (Edy Susanto/Gresnews.com/dtc)

BACA JUGA: