JAKARTA, GRESNEWS.COM - Kebijakan pemerintah menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) beberapa waktu lalu,  ternyata tidak bisa menyelamatkan ekonomi bangsa. Pengurangan subsidi yang diharapkan menyelamatkan defisit anggaran ternyata tak berpengaruh banyak, malah terjadi pelemahan rupiah yang semakin merosot.

Pengamat Energy Watch Indonesia Ferdinand Hutahaean mengatakan kondisi tersebut membahayakan bagi perekonomian bangsa. Terbukti bahwa kenaikan harga BBM bukanlah solusi yang tepat. Menurutnya kemerosotan ekonomi dan perginya para investor meninggalkan Indonesia dikarenakan ketidakpercayaan investor kepada kabinet Jokowi.

Dia menilai menteri-menteri di bidang perekonomian seperti tidak tahu harus berbuat apa, malah hanya sibuk untuk menguasai sumber daya alam secara menyeluruh. Menurutnya solusi dari kinerja pada menteri, Jokowi diharapkan segera mereshufle kabinetnya, mengingat Jokowi sudah banyak mengundang investor tetapi faktanya malah investor lari dari Indonesia.

"Jokowi harus mengganti menteri-menteri yang tidak becus di bidang perekonomian," kata Ferdinand kepada Gresnews.com, Jakarta, Kamis (18/12).

Dia mengungkapkan jika Jokowi berencana mengevaluasi harga BBM seiring terus turunnya harga minyak dunia, diharapkan dapat dilakukan secara cermat dan hati-hati. Dia menilai jangan sampai karena mengikuti selera pasar, ekonomi Indonesia malah tumbang dan krisis besar melanda. Bahkan, Ferdinand memprediksi jika harga BBM disesuaikan atau diturunkan maka nilai tukar rupiah akan semakin terpuruk dan bisa menyentuh level diatas Rp15 ribu per dolar

"Sebaiknya jangan buru-buru, tunggu sampai tahun depan. Jika salah kebijakan lagi, niscaya bangsa ini akan tersungkur," kata Ferdinand.

Sementara itu, pengamat energi dan kebijakan publik Sofyano Zakaria mengatakan penurunan harga minyak diakibatkan karena over supply di negara-negara maju. Hal itu disebabkan adanya teknologi yang mampu mengeksplorasi ladang minyak tua. Teknologi tersebut tidak akan menghabiskan banyak biaya, bahkan Rusia pun sudah menggunakan teknologi eksplorasi ladang minyak tua.

"Pemerintah harus mengkoreksi lagi harga kenaikan BBM. Artinya harga BBM harus diturunkan kembali," kata Sofyano kepada Gresnews.com.

Meskipun harga minyak dunia turun, pemerintah Indonesia diharapkan segera mengalihkan penggunaan energi fosil ke energi terbarukan. Sebab, konsumsi energi fosil saat ini cenderung meningkat sehingga cadangan minyak turun signifikan. Sofyano memperkirakan untuk cadangan minyak secara keseluruhan di dunia hanya mampu bertahan dalam waktu 40 tahun mendatang.

"Ini yang harus diperhatikan oleh pemerintah. Kalau kita tetap bertahan menggunakan energi fosil maka kita akan tetap jebol penggunaannya," kata Sofyano.

BACA JUGA: