JAKARTA, GRESNEWS.COM - Jumlah pemudik lebaran 1435 H diperkirakan mencapai 30 juta orang, termasuk di dalamnya anak-anak. Anak-anak yang ikut mudik perlu mendapat perhatian karena masuk kelompok rentan.

Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Asrorun Niam Sholeh meminta pemerintah agar pelaksanaan mudik juga memerhatikan keberadaan anak-anak. Caranya dengan menggandeng lembaga-lembaga yang konsen pada kehidupan anak-anak mutlak diperlukan.

"Kita mengundang lembaga-lembaga bahu membahu mamastikan kelompok rentan, salah satunya anak mendapat perhatian," kata Asrorun di Jakarta, Minggu (20/7).

Seperti apa mudik yang ramah terhadap anak? Asrorun mengatakan, mudik ramah anak itu bisa menciptakan suasana mudik menjadi menyenangkan. Suasana jalanan yang bisa bikin stres harus diubah. "Misalnya bagaimana mendesain kegiatan yang memihak pada anak, terminal disediakan kelompok dongeng dan tempat menyusui," jelasnya.

Arus mudik lebaran tahun ini diperkirakan ada peningkatan 11 persen dibanding 2013. Polisi menyebut jika pemudik diperkirakan berjumlah 28-30 juta orang. "Dan itu rentan terhadap berbagai gangguan keamanan dan keselamatan di jalan raya," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar.

Dalam pelaksanaan pengamanan mudik tersebut, menurut dia, ada wilayah yang menjadi prioritas tertentu. Dari hasil pengamatan kepolisian di berbagai daerah yang intensitas jalur mudik dianggap tinggi, misalnya di wilayah hukum Polda Jawa, Lampung, Bali dan Sulawesi Selatan. Karena itu penempatan personil lebih banyak di Polda-polda yang jadi prioritas. "Kami melihat tingginya aktivitas di daerah tersebut khususnya terkait arus mudik," kata Boy.

Untuk memberikan pelayanan saat mudik, polisi mengerahkan 137.795 anggotanya. Lalu 10.165 anggota TNI, 7.795 personil dari Kementerian Perhubungan, 8.905 anggota Satpol PP, dan 7.628 personil dari dinas kesehatan. "Ada juga partisipasi dari masyarakat misalnya adik-adik pramuka mereka jidi bagian yang kami ikut sertakan," jelas Boy.

BACA JUGA: