YOGYAKARTA - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan HB X melalui Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda DIY Sulistyo mengatakan nilai budaya di Yogyakarta lebih terjaga dari gempuran budaya dari luar.

"Keraton mampu berperan aktif sebagai benteng untuk menjaga kelestarian budaya Jawa sejak diwariskan pada zaman Mataram Islam," katanya di kampus UGM, Sabtu (27/10).

Dalam kesempatan itu dia mengingatkan kembali makna Bhinneka Tunggal Ika yang hakiki bagi persatuan Indonesia dan Yogyakarta melalui budayanya yang kuat serta diperkokoh hadirnya UU Keistimewaan dapat dijadikan contoh wujud Bhinneka Tunggal Ika tersebut.

Sementara itu, Rektor UGM, Pratikno, mengatakan Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928 tidak bisa lepas dari Kota Yogyakarta mengingat pemimpin Kongres Pemuda saat itu Sugondo Djojopuspito berasal dari Yogyakarta. Sayangnya, sampai saat ini Sugondo Djojopuspito namanya tidak terlalu dikenal dan belum dimasukan sebagai salah satu pahlawan nasional.

"Padahal nama beliau layak menjadi pahlawan nasional namun tidak mencuat, itulah Yogyakarta yang tidak mau menonjolkan diri," kata Pratikno.

SUMBER: UGM.AC.ID

BACA JUGA: