Protes Hukuman Mati, Menteri Belanda Tolak Ketemu Jonan di Depan Publik
JAKARTA, GRESNEWS.COM - Pelaksanaan hukuman mati terhadap sejumlah terpidana kasus narkoba oleh pemerintah Indonesia berbuntut protes sejumlah negara. Alasan itu pula yang membuat Menteri Transportasi Belanda Schultz Van Haagen menolak bertemu Menteri Perhubungan Indonesia Ignasius Jonan secara formal di depan publik pada rangkaian acara Forum Infrastruktur di Den Haag, Belanda.
Meski menolak bertemu, Pemerintah Belanda justru menawari Menhub Jonan bertemu secara informal. Namun ajakan itu ditolak oleh Jonan. "Pihak Belanda menolak bertemu resmi di depan publik, tapi minta agar pertemuan bilateral Menhub Jonan dengan Menteri Transportasi bisa tetap berlangsung. Tapi Menhub Jonan menolak, karena menilai sikap Pemerintah Belanda tidak layak," kata Staf Khusus Menteri Perhubungan Hadi M. Djuraid yang ikut mendampingi kunjungan ke Belanda, Sabtu (2/5).
Menolak bertemu Menteri Transportasi Belanda, Jonan pun memilih bertemu secara informal dengan kalangan pengusaha Belanda. Dari pertemuan tersebut, Jonan dan pengusaha asal Belanda berkomitmen untuk tidak terpengaruh dengan sikap Pemerintah Belanda.
"Baik Menhub maupun pengusaha Belanda berharap dunia usaha tidak terpengaruh sikap Pemerintah Belanda," ujarnya.
Aksi Jonan itu diapresiasi oleh Parlemen Indonesia yang sedang berkunjung ke Belanda. "Anggota Komisi V DPR Yasti Soepredijo mendukung sikap Jonan yang kemarin transit di Belanda dalam lawatannya ke Montreal. (dtc)
- Pemerintah Inkonsisten Soal Menyelamatkan Warga Negara Dari Pidana Mati
- Enam Rekomendasi Terkait Hukuman Mati
- Soal Pidana Mati, Pemerintah Jangan Langgar Hukum
- Belitan Narkoba di Tubuh Kepolisian
- Menanti Aksi TPF "Tandingan" Kejaksaan Agung
- Perang Gugat Keppres Grasi Terpidana Mati
- TPF Temukan Jaksa Nakal, Kejagung Gerah