JAKARTA, GRESNEWS.COM - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyempatkan diri menelepon Erwiana Sulistyaningsih, Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Desa Pucangan, Kecamatan Ngrambe, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, yang kini dirawat di RSI Amal Sehat, Sragen, Jawa Tengah. Erwiana diduga dianiaya oleh majikannya, Law Wan Tung, di Hong Kong.

Hasil visum dari dokter rumah sakit terhadap Erwiana Sulistyaningsih menyebutkan, ada indikasi bekas pukulan di kepala, wajah, tangan, gigi patah, pantat dan beberapa bagian tubuh lainnya. Hasil visum ini nantinya dijadikan alat bukti untuk menuntut Law Wan Tung, majikan Erwiana ke Pengadilan di Hong Kong.

Presiden menelpon di sela-sela memimpin Rapat Terbatas (Ratas) Penanganan Bencana di kantor Presiden, Jakarta, Selasa (21/1). Sebelum berbicara langsung dengan Erwiana, SBY terlebih dahulu berbicara dengan Rahmat, orang tua Erwiana yang kini sedang berada di rumahnya, Ngawi, Jatim. Berikut materi pembicaraan telepon Presiden SBY dengan Rahmat dan Erwiana seperti dikutip dari setkab.go.id:

Assalamualaikum, saya bicara dengan Pak Rahmat?

Ya, Pak Rahmat, di sini Pak SBY, saya sedih, saya prihatin terhadap musibah yang mengenai putri Bapak, Erwiana. Saya juga marah kepada mereka yang berbuat kejahatan dan saya minta hukum dan keadilan ditegakkan. Saya kira, Hongkong tahu, dan saya dengar Polisi Hongkong juga sudah datang ke Indonesia untuk menanyai Erwiana, supaya yang jahat itu mendapatkan hukum yang setimpal. Saya ingin tanya bagaimana kondisi Erwiana sekarang?

Sekarang di mana dirawat di situ? Sragen.

Ya, saya akan bicara nanti. Pak Rahmat sendiri tinggalnya di Ngawi ya?

Oke, kemudian bapak petani Pak Rahmat ya?

Nanti sebagai kecintaan saya dan rasa keprihatinan saya, nanti akan ada bantuan untuk Pak Rahmat dan Erwiana supaya bisa ikut mengatasi apa yang dilaksanakan sekarang ini.

Menurut Presiden SBY, dibandingkan banyak negara, sebenarnya Hongkong itu termasuk baik. Presiden mengaku sewaktu di Bali,  ia sudah berbicara dengan Pemimpin Hongkong waktu untuk menitipkan TKI yang bekerja di sana.

"Selama ini penanganannya baik tapi ya sekali lagi ini musibah. Yang penting Bapak tahu bahwa kami tidak senang, pemerintah tidak senang. Pak SBY juga marah begini-begini ini, tapi yang penting kita sembuhkan Erwiana, pulih. Kemudian tentu kalau sudah pulih nanti bisa bekerja seperti biasanya. Nanti silakan bicara dengan Pak Bupati, Pak Kapolres, Dandim, bagaimana sebaiknya," tutur Presiden SBY.

Saya sekarang bisa bicara dengan Erwiana?

Saya bicara dengan Erwiana. Ya saya dengar suaranya senang, Pak SBY dengar suara Erwiana. Saya sedih Erwiana ada seperti itu. Percayalah hukum akan ditegakkan, keadilan akan ditegakkan dan yang penting Erwiana kita bantu pengobatannya Insya Allah sembuh seperti sediakala dan nanti bisa melanjutkan apapun pekerjaan yang baik.

Sekarang yang dirasakan apa? Pusing?

Kepada Erwiana, Presiden SBY menyampaikan keprihatinannya. Ia minta Erwiana menjelaskan apa adanya kalau ditanya oleh Polisi Hongkong. "Jelaskan apa adanya supaya yang salah diberikan sanksi. Tidak boleh seperti itu. Tabah, ini cobaan Allah. Percayalah nanti, Allah itu maha adil. Kalau sudah sembuh nanti bisa berpikir ke depan. Pak SBY membantu dana, gunakan dengan baik nanti," tutur SBY.

Presiden meminta Erwiana agar mementingkan pengobatannya sampai sembuh. Soal hukum, Presiden meyakinkan akan dan ditegakkan, yang salah akan diberi sanksi. "Mudah-mudahan Allah melindungi Erwiana dan keluarga Pak Rahmat sehingga bisa menjalani kehidupan yang baik," ucap Presiden SBY.

Saya kira begitu Erwiana ya, salam dari Ibu Ani, tadi nitip salam lewat saya. Tabah, kemudian semoga lekas sembuh.

Pelakunya, Erwiana, menurut Polisi Hongkong pelakunya sudah ditangkap sekarang. Jadi hukum atau keadilan akan ditegakkan.

Baik, saya kira begitu saja. Terima kasih. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Hukum Ditegakkan

Menurut Presiden SBY,  waktu ada pertemuan APEC di Bali, beberapa waktu lalu, ada pertemuan bilateral kita dengan Pemimpin Hongkong baru, yang dulu namanya Donald Tsang,  sahabat dekat yang dulu membantu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat awal-awal berdiri.

"Jadi, baik hubungan kita. Yang baru kemarin, saya kira menteri juga mendampingi saya, dia juga saya titipkan, tolong titip warga negara Indonesia yang di sana," kata SBY.

Presiden SBY lantas meminta Kapolri Jendral Sutarman agar disampaikan kepada polisi Hongkong, bahwa Presiden Indonesia menginginkan dalam kasus penganiayaan Erwiana ini hukum ditegakkan seadil-adilnya.

BACA JUGA: