JAKARTA, GRESNEWS.COM - Setengah dari total dana penanggulangan bencana nasional sebesar Rp 100 miliar yang disiapkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dialokasikan khusus untuk DKI Jakarta.

"Dari BNPB kita siapkan Rp 50 miliar untuk DKI saja. Untuk skala nasional sebesar Rp 100 miliar," ungkap Kepala BNPB Syamsul Maarif di Media Center Posko Nasional Penanggulangan Banjir, Lobi Gedung Dirjen Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum, Jl Pattimura, Jakarta Selatan, Sabtu (18/1).

Syamsul menyatakan, anggaran bencana selain untuk DKI, yaitu untuk 33 provinsi, adalah sebesar Rp 35 miliar. Di luar itu, ada dana cadangan. "Tapi kita sudah ajukan lagi untuk kekurangan apabila diperlukan. Sementara masih cukup," ujarnya.

BNPB mengalokasikan anggaran itu berdasarkan peta rawan bencana yang dimilikinya. DKI mendapat anggaran lebih besar lantaran wilayah ini rawan bencana. Apalagi DKI merupakan daerah padat penduduk.

"Anda lihat saja lah, DKI kan Ibukota Negara. Masak kita tidak pikirkan itu?" ucapnya.

Namun demikian, dana ini hanya dikucurkan ketika Pemerintah Daerah setempat meminta. Dana ini sebenarnya sungguh bermanfaat jika APBD provinsi belum diketok pada Januari. Padahal bencana banjir biasanya terjadi pada Januari dan Februari.

"Jakarta memang tidak minta jika tidak meminta. Itu sangat bermanfaat bagi para gubernur di semua provinsi. Karena biasanya, pada Januari APBD-nya belum diketok," tuturnya.

Banjir sudah melanda sejumlah titik di Jakarta, penanggulangannya pun butuh biaya. Meski APBD 2014 belum disahkan, usaha penanggulangan banjir tidak akan terkendala biaya karena Pemprov DKI Jakarta akan menggunakan anggaran yang sama dengan tahun lalu.

"Kita pakai anggaran tahun lalu. Besarnya sama kayak tahun lalu. Jadi di UU kita, kalau APBD belom diketok, kita bisa pakai anggaran tahun lalu," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (13/1).

(dtc)

BACA JUGA: