JAKARTA, GRESNEWS.COM - Anggota Komisi X DPR RI Reni Marlinawati menilai pemerintah perlu membuat terobosan agar erupsi Gunung Agung tidak memberikan imbas negatif pada pariwisata Indonesia, khususnya di Bali. Dia menilai, erupsi Gunung Agung bakal memberi dampak sangat besar pada sektor pariwisata.

Salah satu terobosan adalah dengan melakukan pengalihan wisatawan ke destinasi wisata lainnya. "Pemerintah dapat mengalihkan kunjungan wisman ke destinasi selain Bali. Pemerintah melalui kedutaan besar  dan konsulat jenderal di berbagai negara, khususnya negara-negara yang paling banyak menyumbang jumlah wisatawan ke tanah air, agar menginformasikan alternatif destinasi di Indonesia selain Bali," ungkap Reni, seperti dikutip dpr.go.id, Selasa (28/11).

Aktivitas pariwisata Bali, saat ini, kata Reni, diakui cukup terganggu dengan terjadinya erupsi Gunung Agung. Pasalnya, erupsi tersebut membuat penerbangan baik domestik dan internasional ke Bali terpaksa ditutup. "Ini dipastikan akan menganggu pariwisata di tanah air. Bali sebagai destinasi paling favorit bagi turis mancanegara dan domestik jelas akan menganggu pendapatan negara dari sektor pariwisata," ujar Reni.

Sebagaimana diketahui, data Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, pada kurun Januari-Juli 2017 jumlah wisatawan yang masuk ke Bali melalui Bandara Ngurah Rai Denpasar sebanyak 3,37 juta orang. Jumlah ini naik sebesar 24,46 persen dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya. Capaian ini, dipastikan akan terganggu dengan erupsi Gunung Agung.

Sejumlah alternatif tujuan destinasi selain Bali yakni dengan keberadaan 10 "Bali Baru" yang dikembangkan oleh pemerintahan Jokowi yakni Danau Toba di Sumatera Utara, Tanjung Kelayang di Kepulauan Bangka Belitung, Tanjung Lesung di Banten, Kepulauan Seribu di Jakarta, Borobudur di Jawa Tengah, Bromo Tengger Semeru di Jawa Timur, Mandalika di Nusa Tenggara Barat, Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur, Wakatobi di Sulawesi Tenggara, dan Morotai di Maluku Utara.

"Kita berharap dampak erupsi Gunung Agung dapat segera berakhir agar sektor pariwisata di Bali dapat pulih kembali. Apalagi, tidak lama lagi kita akan memasuki masa libur panjang natal dan tahun baru yang menjadi momentum banyaknya wisatawan mancanegara maupun domestik," jelas Reni. (mag)

BACA JUGA: