JAKARTA - Ketua Satgas Perlindungan Anak KPAI, M Ihsan, menganggap Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, bersalah dalam kasus meninggalnya RI (11 tahun) korban dugaan perkosaan yang meninggal di rumah sakit.

"Gubernur harus sampaikan maaf dan kunjungi keluarga korban. Ya, ini terjadi juga dikarenakan lambannya penanganan kesehatan dan ketidakmampuan pelayanan kesehatan dari tingkat puskesmas yang mendeteksi masalah medis RI sejak dini, dan akhirnya inilah yang berujung maut. Ini sekaligus membuktikan bahwa puskesmas tidak mampu memberikan pelayanan yang optimal," ujar Ihsan, yang dihubungi Minggu (6/1).

Dia menambahkan, RI sudah mengeluh sakit sejak tiga bulan lalu namun keluarganya tak berani membawa RI ke tenaga medis yang lebih ahli dengan alasan ekonomi. Sementara di sisi lain, kata dia, pelayanan kesehatan di tingkat puskesmas tak memadai.

Saat dirawat di RS Persahabatan, keluarga menemukan fakta bahwa ada dugaan terjadi kekerasan seksual pada RI, sebab ada pembengkakan di kelamin yang terinfeksi serta mengeluarkan belatung.

Seperti diberitakan sebelumnya, Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan, Priyanti Z Soepandi, mengatakan tim dokter telah sekuat tenaga memberikan perawatan medis untuk menyelamatkan jiwa RI (11 tahun), bocah perempuan yang diduga menjadi korban pemerkosaan dan mengakami infeksi pada bagian kelamin dan dubur.

Priyanti memaparkan, pada perawatan di hari ke-9, atau tepat pada hari ini, kondisi kondisi RI semakin menurun setelah sebelumnya dinyatakan kritis. "Jadi pada pukul 03.30 WIB tekanan darah RI menurun, walaupun masukan obat-obatan sudah optimal. Setelah itu, pukul 05.30 WIB dilakukan bantuan hidup dasar dan lanjut namun tidak memberikan hasil," jelasnya dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta, Minggu (6/1).

BACA JUGA: