JAKARTA - Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Mabes Polri Kombes Agus Rianto menyatakan, bentrok antar Desa Sepa dan Desa Hualoy di Hualoy, Maluku pada Sabtu (29/12) bermula saat salah satu warga Desa Hualoy tersenggol mobil yang dikendari warga Desa Sepa.

"Jumat (28/12), penduduk Desa Sepa akan menuju ke Kamarian untuk menghadiri pelantikan Raja Kamarian. Tiba di Desa Huwaloi, salah satu kendaraan menyenggol salah seorang warga Desa Hualoy," katanya dalam siaran pers, di Divisi Humas Polri, Jakarta, Minggu (30/12).

Setelah itu, katanya, pada sabtu (29/12), sekitar pukul 14.30 rombongan dari Kamarian kembali ke lokasi dan dihadang warga Desa Hualoy hingga akhirnya terjadi bentrok yang mengakibatkan lima orang tewas dan delapan lainnya luka-luka.

Dia menambahkan, dalam bentrokan tersebut diduga warga menggunakan senjata rakitan dan senjata tajam. "Ini masih kita data lebih lanjut dari masyarakat yang menghadang. Rakitan itu kan mudah dibuat, dari pipa atau besi-besi yang ada, pelurunya juga bisa dari gotri," ungkapnya.

Dia menghimbau, semua warga bisa menahan diri. "Seluruh jenazah sudah dibawa dievakuasi," pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Kepala Divisi Humas Polri Suhardi Alius mengatakan, kondisi Kabupaten Seram Barat, Maluku Tengah, sudah kondusif setelah terjadi bentrok antar desa, Sabtu (29/12). "Di TKP (tempat kejadian perkara) ada polisi dibantu TNI," katanya saat di konfirmasi wartawan, di Jakarta, Minggu (30/12).

BACA JUGA: