JAKARTA,  GRESNEWS.COM - Panglima TNI Jenderal Moeldoko dan Kapolri Jenderal Polisi Sutarman mengaku telah sepakat menyatukan kembali Taruna TNI dan Taruna Polri di Magelang selama enam bulan masa pendidikan keprajuritan dasar untuk membangun harmoni. Namun langkah tersebut dinilai tidak akan efektif menyelesaikan konflik TNI-Polri yang sangat laten.

Apa persoalan mendasar konflik TNI dan Polri? Guru Besar Universitas Pertahanan Salim Said mengungkapkan, penggabungan itu bukan solusi tepat. Sebab dua institusi ini berbeda fungsi. TNI berfungsi sebagai ´pembunuh´ sementara Polisi mengayomi masyarakat. Rencana penggabungan pendidikan taruna dasar hanya akan mengembalikan watak polisi ke arah militeristik.

"Saya kira tidak tepat, bukan itu persoalan utamanya," kata Salim Said usai diskusi di Gado-gado Boplo di Jakarta, Sabtu (29/11).

Menurut pengamat militer ini, persoalan mendasar konflik TNI dan Polri adalah soal kesejahteraan. Problem itulah yang harus dicarikan solusinya oleh pemerintahan Jokowi - JK. Jika tidak, maka bentrokan oknum TNI dan Polri masih terus terjadi.

Salim juga menegaskan, menempatkan polisi di bawah satu kementerian bukan solusi baik. Solusinya adalah bagaimana persoalan kesejahteraan TNI diperbaiki.

Sebelumnya, Panglima TNI Jendral Moeldoko dan Kapolri Jendral Sutarman sepakat menyatukan pendidikan taruna dasar selama enam anggota TNI dan Polri. Itu dilakukan untuk membangun harmoni dua institusi ini.

"Sehingga terbangun sebuah harmoni, terbangun sebuah pemahaman bersama sehingga pada saatnya nanti mereka menjalankan tugas di lapanga, situasi psikologis telah terbangun dari awal," kata Jenderal Moeldoko.

Menurut Moeldoko, hubungan TNI dan Polri sebenarnya telah berjalan dengan baik. Tidak ada friksi kedua institusi ini.

Terkait bentrok yang kerap terjadi antara TNI dan Polri. Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta TNI dan Polri mengintensifkan pertemuan atau silaturahim, tidak hanya di level elite yang sering bertatap muka.

"Saya sampaikan agar TNI dan Polri sering ketemu, tak hanya komandannya, tapi juga prajurit, anak buah harus saling ketemu," kata Presiden.

Seperti diketahui dua bulan terakhir, konflik TNI dan Polri terus terjadi. Beberapa bentrokan dua institusi yng paling disorot seperti kasus penyelundupan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kepulauan Riau, Batam. Dalam bentrok ini, anggota ada anggota TNI yang tewas.

BACA JUGA: