JAKARTA, GRESNEWS.COM - Kamar Dagang Industri DKI Jakarta menyatakan akibat banjir yang melanda kota Jakarta selama dua hari ini dipastikan sudah melumpuhkan aktivitas ekonomi dan dan perdagangan. Diperkirakan puluhan ribu kios dan toko tutup tidak beroperasi sehingga menelan kerugian sebesar Rp1,5 triliun per hari.

Wakil Ketua Umum Kadin DKI Jakarta Sarman Simanjorang mengatakan memperkirakan sekitar 75.000 kios dan toko yang tersebar di pusat-pusat perbelanjaan di wilayah kota Jakarta yang tutup. Kerugian Rp1,5 triliun berdasarkan rata-rata omset per harinya sebesar Rp20 juta.

"Walaupun mall buka namun kios banyak yang tutup dan pengunjung sepi akibat transportasi yang tidak bisa tembus ke lokasi dan banyak karyawan yang tidak masuk kerja," kata Sarman, Jakarta, Selasa (10/2).

Menurut Sarman, kerugian tersebut bukan hanya pada sektor perdagangan di pusat-pusat bisnis, belum termasuk kerugian akibat dari jalur distribusi yang stagnan, omset hotel dan restoran yang dipastikan menurun. Selain itu juga dari transaksi keuangan yang terganggu dan perkantoran yang banyak tidak beraktivitas akibat banyaknya karyawan yang tidak masuk kerja.

Sarman mengatakan, banjir tahun ini membuktikan bahwa pemprov DKI Jakarta belum mampu mengatasi permasalahan banjir di DKI Jakarta. Apalagi banjir masih sempat masuk di ring satu kawasan Istana Negara dan Balaikota. Dia menilai terdapat dua masalah utama di kota Jakarta yaitu banjir dan macet, sehingga dua masalah itu menjadi momok yang selama ini mengancam aktivitas bisnis.

Dia berharap pemprov DKI Jakarta dapat mengambil langkah-langkah strategis dengan mempercepat berfungsinya kanal banjir timur dan kanal banjir barat, revitalisasi sungai yang berkesinambungan dan terintegrasi. Kemudian perbaikan drainase secara keseluruhan khususnya pusat-pusat bisnis sehingga dampak banjir dari tahun ke tahun semakin berkurang dan tidak menjadi ancaman bagi aktivitas ekonomi.

Menurutnya dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta yang mencapai Rp73 triliun pemprov tidak akan mengalami hambatan untuk mempercepat pembenahan drainase kota Jakarta. "Kita berharap penyerapan anggaran tahun ini dapat maksimal," kata Sarman.

Sementara itu, salah satu pengusaha pakaian di pasar Tanah Abang Yanto mengaku akibat hujan selama dua hari di Jakarta, dia mengalami kerugian hingga Rp30 juta. Banyak pelanggan yang seharusnya berbelanja borongan tetapi ditunda akibat hujan dan banjir.

Dia mengeluh kepada pemerintah provinsi yang seolah-olah tidak melakukan apa-apa terhadap siklus dua tahunan yang melanda kota Jakarta. "Ini pak Ahok cuma ngomel-ngomel aja. Siklus dua tahunan banjir kan seharusnya bisa diperkirakan. Berbuat dong," kata Yanto kepada Gresnews.com.

BACA JUGA: