Dibandingkan dengan negara lain yang melaksanakan Global Adult Tobacco Survey (GATS), Indonesia menempati posisi pertama dengan prevalansi perokok aktif yang mencapai 67,0% (laki-laki) dan 2,7% (wanita). Hal itu diungkapkan Menteri Kesehatan (Menkes) Nafsiah Mboi ketika meluncurkan GATS, di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Disebutkan pula, 40% orang dewasa mengetahui informasi tentang rokok di televisi dan radio dan 50% melihat iklan pemasaran rokok di toko yang menjualnya. Dan sekitar 80% melihat iklan dan promosi (di luar toko) dan sponsor di acara olahraga.

Selain itu, survei juga menunjukkan 60,9% pria, 2,7% wanita dan rata-rata 31,5% atau 54,3 juta orang dewasa saat ini merokok kretek. Dan sekitar 50% perokok saat ini berencana atau sedang memikirkan untuk berhenti merokok.

GATS merupakan survei nasional yang representatif, menerapkan protokol standar antarnegara termasuk Indonesia. Di Indonesia, survei nasional dengan sampel yang mewakili Indonesia dilakukan untuk memonitor konsumsi tembakau pada penduduk usia 15 tahun atau lebih dan pencapaian upaya pengendaliannya.

Nafsiah mengungkapkan, Kementerian Kesehatan ingin melindungi masyarakat Indonesia dari bahaya penggunaan tembakau, serta terus menegaskan pentingnya kesadaran indvidu dan kolektif akan efek jangka panjang dari penggunaan tembakau yang bukan hanya pada kesehatan tapi juga pada lingkungan sekitar dan ekonomi.

depkes.go.id

BACA JUGA: