JAKARTA - BigJava—sebuah perusahaan spesialisasi pengelolaan data yang memenangkan penunjukan langsung proyek pengadaan Social Network Analytics senilai Rp14,7 miliar pada Tahun Anggaran 2019 dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN)—menghubungi redaksi Gresnews.com melalui surat elektronik untuk menjelaskan tentang produk, spesifikasi, harga, dan sejumlah hal yang berkaitan dengan proyek itu. Reporter Gresnews.com Ach. Haqqi, Kamis (22/8), menemui CEO BigJava Ruli Harjowidianto di kantornya. "Social Network Analytics, itu produknya kita. Tapi karena di BSSN, itu rahasia negara. Tapi kita bisa kasih tahu persamaannya," kata Ruli.

Pada dasarnya perusahaan Indonesia itu mengelola sumber data untuk dianalisis dengan cepat dan tepat. Ruli menjelaskan perusahaannya berdiri sejak 2009 dan berkembang mulai 2010. Perusahaan itu bahkan sudah go international dengan cabang di New York dan Hongkong.

Ia menjelaskan produk Social Network Analytics baru terjual pada 2019. Bukan tak ada peminat, kata dia, penawaran cukup banyak dari luar negeri namun pihaknya memang sengaja memilih dijual di Indonesia.

Menurut Ruli, harga yang ditawarkan itu jauh lebih murah dibandingkan dengan biaya operasional BigJava sejak mulai dilakukan Research and Development (RnD) pada 2010. Hitungan Ruli, dalam satu tahun saja BigJava bisa mengeluarkan biaya operasional kurang lebih Rp10,6 miliar. "Belum dikalikan dengan Research and Development selama 10 tahun," ujarnya.

Berdasarkan Rencana Umum Pengadaan (RUP), pada 2018 terdapat 103 Paket Pekerjaan di BSSN dengan nilai pagu Rp366,9 miliar. Paling besar nilainya adalah pekerjaan pembangunan infrastruktur Assesment Center SDM siber dan sandi di Depok, Jawa Barat, senilai pagu Rp205 miliar. Tender sudah selesai dan dimenangkan oleh PT Wijaya Karya Bangunan Gedung. Pada Tahun Anggaran 2019, terdapat 396 Paket Pekerjaan dengan pagu Rp511,496 miliar. Paling besar adalah pekerjaan pengadaan perangkat Secure Network Interconnection senilai Rp67 miliar, yang baru memasuki tahap pengumuman pascakualifikasi tender.

Pada tahun-tahun sebelumnya, sudah ada sejumlah pekerjaan yang nilainya juga jumbo. Paket pekerjaan Konstruksi Terintegrasi Rancang dan Bangun gedung di Sawangan senilai Rp148,6 miliar pada 2016; pengadaan peralatan Jaring Komunikasi Sandi Nasional tahun 2012 senilai Rp125,7 miliar; pengadaan Secure Mobile Network Voice Encryption With Anti Theft Solution tahun 2013 senilai Rp100 miliar.

Selain tender, ada juga yang melalui penunjukan langsung. Pada periode 2018-2019, yang nilainya terbesar adalah pengadaan Aplikasi Pengujian Keamanan Berbasis Web di Sentul, Bogor, senilai Rp22 miliar pada 2019, yang dimenangkan oleh PT Otka Tekno Aditama. Berikutnya adalah pengadaan Social Network Analytics di Sentul, Bogor, Jawa Barat, senilai Rp14,7 miliar pada 2019 yang dimenangkan oleh PT Bigjava. (G-2)

BACA JUGA: