Jakarta - Pemerintah Indonesia bersama pemerintah Sri Lanka dalam memperkuat hubungan bilateral, kedua negara sepakat menetapkan target volume perdagangan sebesar US$1 miliar untuk dapat dicapai pada 2015.

Hal ini disampaikan Menteri Luar Negeri RI Marty M Natalegawa dalam pertemuan pertama tingkat menteri luar negeri Komisi bersama Menlu Sri Lanka, Prof GL Peiris di Kolombo, Sri Lanka, Kamis (26/1).

Di dalam pertemuan kedua Menlu ini, Marty menegaskan bahwa Indonesia dan Sri Lanka akan terus memperluas hubungan kerjasama kedua negara.

"Kerjasama di berbagai sektor yang dapat membawa manfaat langsung bagi peningkatan kesejahteraan rakyat," kata Marty melalui pesan elektroniknya, di Jakarta, Jumat (27/1).

Volume perdagangan
Sementara itu, sambung Marty, kesepakatan mengenai peningkatan volume perdagangan dalam pertemuan Komisi Bersama juga telah mengidentifikasi berbagai bidang kerjasama konkrit lainnya yang dapat dimajukan antara lain pertanian meliputi kelapa sawit dan teh, pariwisata, kebudayaan, pendidikan, serta kerjasama teknik.

Dalam kaitan ini, Indonesia juga berkomitmen untuk terus memberikan bantuan kerjasama teknik bagi peningkatan kapasitas Sri Lanka di sektor-sektor yang menjadi prioritas pembangunan negara tersebut.

"Pada 2012 ini misalnya, Indonesia telah merencanakan program pelatihan di sektor agroindustri, khususnya buah-buahan dan sayuran, dan juga perikanan," papar Marty.

BACA JUGA: