JAKARTA - Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) menilai, perubahan kurikulum pada 2013 mendatang bukanlah langkah tepat dalam menunjang dan memperbaiki mutu pendidikan di Indonesia.

"Pemaksaan kurikulum baru yang akan diterapkan Juli 2013 adalah bentuk ´kekerasan´ dan ´pemaksaan´ dalam pendidikan," ujar Koordinator FSGI, Retno Listyarti, di Jakarta, Kamis (27/12).

Ia menyatakan, solusi dan jalan keluar demi pembaikan mutu pendidikan adalah membenahi guru.

Seperti diberitakan sebelumnya, Anggota Komisi X DPR RI Popong Otje Djundjunan mengatakan, rencana penggantian kurikulum dari Kurikulum Berbasis Kompetensi(KBK) menjadi KurikulumTingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang akan diberlakukan tahun depan, terkesan tergesa-gesa.

Seharusnya, kata Popong, yang harus dilakukan adalah pertama mempersiapkan tenaga pendidik (guru), karena merekalah ujung tombak daripada pendidikan (kurikulum baru) yang akan diterapkan pemerintah pada bulan Juli tahun depan.

BACA JUGA: