JAKARTA, GRESNEWS.COM - Juru bicara Presiden, Johan Budi SP mengungkapkan bahwa pemerintah belum menentukan sikap terkait penerapkan kebijakan lima hari sekolah.

Menurut Johan, peraturan presiden (perpres) untuk penerapan kebijakan tersebut masih dalam proses pematangan. Pasalnya, kebijakan tersebut merupakan tahap selanjutnya dari peraturan menteri (permen).

"Soal perpres pendidikan karakter itu masih belum. Lagi dimatangkan. Itu kan permen mau dinaikkan ke perpres. Nah, Permendikbud itu nanti dijadikan perpres. Tetapi perpres ini tentu bisa menambah, bisa melengkapi bisa apa pun, ya," kata Johan  di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (10/7).

Johan juga menjelaskan sebenarnya kebijakan yang sebelumnya dikeluarkan lewat permendikbud (peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan), bukanlah kebijakan lima hari sekolah.

"Nah, permendikbud itu bicara soal peningkatan pendidikan karakter anak sekolah. Di dalam pendidikan karakter anak sekolah itu, itu beririsan sama jam kerja, tidak hanya muridnya, tapi gurunya (juga), PNS. Ada hubungannya sama itu, termasuk di pegawai negeri ya, dikaitkan sama itu," papar Johan.

Kebijakan tersebut juga akan menerapkan waktu belajar selama 8 jam sehari dari Senin hingga Jumat. Selama delapan jam lima hari itu kata Johan, murid berada di dalam sekolah, dan bisa saja kegiatan yang dilakukan merupakan ekstrakurikuler.

"Orang kalau misalnya sampai jam 12 kemudian ada ekstrakurikulernya, itu dianggap masih dalam pengawasan sekolah. Jadi ada ini kok, ada penjelasannya," kata Johan.

Namun Johan menegaskan, kebijakan itu baru akan diterapkan terhadap sekolah yang dinilai siap. "Nggak semua. Oleh sekolah yang siap memenuhi syarat itu. Kan ada yang komplain soal yang (madrasah) diniyah. Itu sebenarnya terangkum di situ kalau mau baca detailnya. "Jadi 5 hari 8 jam itu maksudnya itu dalam lingkungan sekolah. Maksudnya dia ekskul itu sekolah masih mengawasi, artinya tahu dia kegiatannya apa," jelas Johan.

Ia juga  menampik,  jika kebijakan ini menuai polemik karena tidak maksimalnya sosialisasi. "Soal sosialisasi yang belum ini, belum clear betul. Menurut saya," katanya. (dtc/rm)

BACA JUGA: