JAKARTA, GRESNEWS.COM - Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika (KAA) ke-60 yang berlangsung dari 22-23 April resmi ditutup Presiden Joko Widodo (Jokowi), di Plenary Hall, Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, petang kemarin.

Presiden menyampaikan KTT Asia Afrika telah menghasilkan tiga dokumen penting, yaitu Pesan Bandung 2015; Deklarasi Penguatan Kemitraan Strategis Asia dan Afrika; dan Deklarasi mengenai Palestina.

“Sidang telah mengirimkan pesan kepada dunia bahwa kondisi kehidupan dunia masih tidak seimbang, jauh dari keadilan dan jauh dari perdamaian. Oleh karena itu, Bandung Spirit masih sangat relevan,” kata Presiden Jokowi seusai penutupan KTT seperti dikutip setkab.go.id.

KTT Asia Afrika, menurut Presiden juga telah berhasil menyusun langkah nyata untuk menindaklanjuti kerja sama konkrit yang tercantum dalam Deklarasi Penguatan Kemitraan Strategis Baru Asia Afrika. Selain itu, KTT ini juga berhasil menyusun kerangka operasional mekanisme pemantauan. “Para menteri luar negeri diminta untuk melakukan pertemuan dua tahun sekali di sela-sela Sidang Umum PBB di New York,” ujar Jokowi.

Selain hal itu, juga terdapat sejumlah kesepakatan dalam pertemuan itu antara lain pentingnya penguatan kerja sama selatan-selatan melalui inisiatif dan program pengembangan kapasitas dan kerja sama teknis.

Sementara itu masalah Palestina memperoleh perhatian khusus, selain diadopsinya Deklarasi Khusus Mengenai Palestina. Dukungan peserta bagi kemerdekaan Palestina juga sangat kuat dan siap membantu pengembangan kapasitas SDM dan kelembagaan bagi Palestina.

“Saya juga gembira sidang sepakat untuk menetapkan 24 April sebagai hari Asia Afrika dan menetapkan Bandung sebagai ibu kota solidaritas Asia Afrika. Lebih penting lagi dukungan berdirinya Asia Africa Center di Indonesia,” papar Presiden Jokowi.

Presiden mengemukakan, di sela-sela acara KTT Asia Afrika itu, telah melakukan sejumlah pertemuan informal dengan negara-negara anggota OKI, dan dalam pertemuan itu Indonesia menyerukan persatuan dan perdamaian.

Dalam pertemuan informal dengan OKI tersebut disepakati; pertama, menyelesaikan tiga tantangan utama umat Islam, yaitu Palestina, terorisme, dan konflik internal-ekternal yang ada di kawasan.
Kedua, membentuk task force atau kontak grup untuk membangun kerangka kerja dan kerangka komunikasi untuk menyelesaikan masalah.

“Negara-negara OKI juga menyampaikan harapan besar kepada Indonesia untuk memainkan peran penting dalam mengatasi masalah-masalah di dunia Islam,” kata Jokowi.

Menutup keterangan persnya, Presiden berpesan kepada negara-negara Asia Afrika untuk menjaga perdamaian. “Lakukan gencatan senjata bagi pihak yang sedang bersengketa,” ujarya.

BACA JUGA: