JAKARTA, GRESNEWS.COM - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri tengah  menyiapkan langkah khusus pembentukan satgas evakuasi WNI di Yaman. Gejolak politik dan situasi yang tidak kondusif dinegara tersebut mendesak pemerintah saat ini untuk segera melakukan evakuasi warganya.

"Situasi di Yaman saat ini tidak menentu dan kian bergejolak. Pemerintah sudah siap melakukan evakuasi WNI kembali ke Indonesia," ujar Kepala Satuan Tugas Evakuasi WNI di Yaman Gatot Abdullah Manshur di Gedung Kemlu,Rabu (18/2).

Gatot mengatakan, terkait gejolak yang terjadi di Yaman, pemerintah telah mengeluarkan travel warning dan menghimbau WNI untuk tetap melakukan langkah-langkah antisipasi. Saat ini terdapat 100 WNI di kota Sanaa, dan selebihnya tersebar di sejumlah kota di Yaman.

"Perkiraan pihak Kemlu, saat ini terdapat 4.100 WNI yang tersebar di seluruh Yaman," tutur Gatot.

Sementara, Juru Bicara Kemlu Armanatha Nasir mengatakan telah ada himbauan dari Menlu Retno Marsudi kepada KBRI di Yaman. Armanatha menambahkan, Menlu juga menghimbau agar WNI kooperatif dan mendaftarkan diri di KBRI yang ada di Yaman.

"Menlu telah memberi instruksi kepada KBRI di Yaman untuk mengamankan WNI yang saat ini tengah berada dalam situasi konflik," ujar Armanatha.

Menurut Armanatha, gejolak yang terjadi di Yaman sudah berlangsung sejak bulan September tahun 2014. Sementara, kabar terakhir yang diperoleh dari KBRI Yaman, pada bulan Januari kemarin, kondisi pemerintahan semakin mengkhawatirkan pasca perebutan rezim yang dilakukan kelompok pemberontak.

Namun, sejauh ini perwakilan Indonesia di Yaman memastikan keselamatan WNI masih terjamin. Walau demikian, Menlu Retno menghimbau tetap tingkatkan kewaspadaan terkait gejolak yang terjadi di Yaman.

"Kemlu terus memantau kondisi yang terjadi di Yaman karena masih banyak warga negara kita yang berada di sana," kata Retno.

Terkait evakuasi WNI di Yaman, Menlu juga memastikan proses pemulangan WNI nantinya akan dilakukan secara periodik.

"Pemerintah pasti menjalankan proteksi terhadap WNI disana, jika dibutuhkan evakuasi maka secara periodik pemerintah akan lakukan pemulangan ke tanah air," ujar Retno.

BACA JUGA: