GRESNEWS.COM, SANAA - Saudi Arabia dan koalisinya negara-negara teluk telah melancarkan operasi militer di Yaman. Mereka hendak membendung serangan pemberontak Syiah, Houthi, yang ingin menguasai seluruh Yaman. Saat ini di Yaman tengah terjadi perebutan kekuasaan antara kubu Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi dan kelompok pemberontak Syiah Houthi. Setelah berhasil menguasai ibukota Sanaa, pemberontak Houthi mendeklarasikan pemerintahan baru pada Februari lalu untuk menggantikan pemerintahan Presiden Hadi.

Houthi merupakan kelompok minoritas Syiah dan deklarasi mereka tak diakui oleh kelompok Sunni dan para pemimpin di wilayah selatan. Hadi sendiri telah menyerukan agar para pemberontak menarik diri dari Sanaa, namun Houthi malah menyerukan mobilisasi untuk melawan pasukan presiden. Saat ini, Houthi bahkan terus menguasai wilayah-wilayah lain di Yaman.

Menurut Duta Besar Saudi untuk Amerika Serikat, Adel al-Jubeir koalisi yang terdiri dari 10 negara itu termasuk  negara yang tergabung dalam Dewan Kerja Sama Teluk (GCC).  "Operasi ini untuk mempertakankan dan mendukungn pemerintahan Yaman yang sah serta mencegah pergerakan pemberontak Houthi memasuki ibukota, Kata Jubair di Washington.

Dalam operasi militer ini, Saudi mengerahkan 100 pesawat tempur dan 150 ribu tentara. Selain itu, pesawat-pesawat dari Mesir, Maroko, Yordania, Sudan, Kuwait, Uni Emirat Arab, Qatar dan Bahrain juga ikut serta dalam operasi besar-besaran ini.

Mesir, Pakistan, Yordania dan Sudan saat ini juga siap untuk berpartisipasi dalam operasi pertempuran di darat. "Kampanye ini tujuannya untuk mencegah para pemberontak Houthi menggunakan bandara-bandara dan pesawat untuk menyerang Aden dan bagian-bagian Yaman lainnya serta mencegah mereka menggunakan roket-roket," tutur Menteri Luar Negeri Yaman Riyadh Yaseen.

Menurut stasiun televisi al-Masirah yang dikelola Houthi, seperti dilansir kantor berita Reuters, Kamis (26/3/2015), salah satu serangan udara Saudi dan koalisinya menargetkan kawasan pemukiman penduduk di sebelah utara ibukota Sanaa. Akibatnya, puluhan orang tewas. Belum ada konfirmasi dari otoritas Yaman mengenai korban jiwa ini.

Tentu saja serangan ini membuat pemimpin senior Houthi berang atas serangan militer ini.
Mohammed al-Bukhaiti menegaskan serangan militer Saudi dan koalisinya berarti agresi terhadap Yaman.  Dia pun mengancam, serangan ini akan memicu "perang yang melebar" di wilayah tersebut.

"Rakyat Yaman adalah rakyat yang bebas dan mereka akan melawan para agresor. Saya ingatkan Anda bahwa pemerintah Saudi dan pemerintahan Teluk akan menyesali agresi ini," ujar al-Bukhaiti, pemimpin senior Houthi kepada stasiun televisi Al-Jazeera seperti dilansir Reuters, Kamis (26/3). "Operasi militer akan menyeret wilayah ini ke perang yang melebar," tandasnya.

Turut andilnya Arab Saudi dalam perang di Yaman mulai tampak saat mereka mulai memindahkan peralatan militer berat termasuk artileri ke daerah-daerah di dekat perbatasannya dengan Yaman.  Saudi merasa perlu mengambil langkah ini setelah kelompok pemberontak Syiah Houthi bergerak ke selatan dan menguasai ibukota Sanaa pada September 2014 lalu. Akibatnya pemerintahan Yaman lumpuh dan Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi meninggalkan Sanaa.

Para milisi Houthi yang didukung oleh pemerintah Iran saat ini kian mendekati wilayah selatan yang dijadikan basis baru pemerintahan Presiden Hadi yang didukung Amerika Serikat dan negara-negara Arab. Dua sumber pemerintahan Amerika Serikat mengatakan seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (25/3/2015), pemindahan peralatan militer tersebut bisa digunakan untuk tujuan ofensif maupun defensif.

Menurut seorang sumber pemerintahan AS, langkah Saudi ini kemungkinan untuk persiapan melancarkan serangan udara guna membela Hadi, jika kelompok Houthi yang didukung Iran menyerang basis baru Hadi di kota Aden, Yaman selatan. Konflik Yaman ini kini berisiko menjadi perang terbuka antara Houthi dengan Saudi dan negara-negara Sunni lainnya mendukung Hadi.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri (Menlu) Saudi Saud al-Faisal menegaskan, negara-negara Arab akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi wilayah tersebut dari agresi Houthi, jika solusi damai tidak tercapai.

Pemerintah Yaman sendiri telah meminta Dewan Keamanan PBB untuk mendukung aksi militer yang dilakukan negara-negara, yang bersedia untuk memerangi para milisi Houthi.

BACA JUGA: