JAKARTA, GRESNEWS.COM - Pengumuman pemenang konvensi calon presiden (capres) Partai Demokrat sudah dapat dipastikan yaitu Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan. Namun ketika sudah mengantongi sebagai pemenang konvensi capres Partai Demokrat Dahlan terlihat pasrah. Dahlan mengutarakan kemenangannya di konvensi ibarat mendapatkan coklat yang enak tetapi coklat yang didapat diambil oleh orang lain.

Hal itu tergambar dengan partai-partai lain yang sudah merapat untuk berkoalisi. "Komentarnya ibarat dapat coklat yang enak tapi coklat diambil orang," kata Dahlan di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (16/5).

Dahlan mengaku senang atas kemenangannya dalam konvensi capres partai tetapi dirinya realistis karena semakin sulit dengan melihat situasi politik saat ini. Dahlan bilang, bila tetap berharap dicalonkan sebagai capres, artinya dia tidak realistis terhadap situasi politik saat ini.

Dahlan ingin menjadi orang yang berpikir sehat, dengan begitu secara otomatis akan bersikap realistis. Dia juga tidak ingin menjadi orang aneh, dengan berpikir sehat tetapi tidak bersikap realistis. Ibaratnya, seperti sumur yang mencari timbanya. Dahlan pun mengaku meminta maaf kepada Partai Demokrat karena dirinya pada saat mengikuri konvensi capres Partai Demokrat tidak mampu mengangkat elektabilitas Partai Demokrat. "Saya ingin berpikir sehat dan saya harus realistis," kata Dahlan.

Mantan panitia konvensi capres Partai Demokrat Effendi Ghazali berharap agar Ketua Majelis Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono agar memberikan kejelasan untuk nasib pemenang calon konvensi. Untuk itu SBY harus menentukan kelanjutan dari nasib pemenang konvensi partai Demokrat. "Jangan hanya pengumuman saja harus ada kelanjutannya," kata Effendi.

Sementara itu, pengamat politik Ray Rangkuti menilai posisi Partai Demokrat sudah tertinggal dari ´kereta´ politik akibat sikap SBY yang belum menentukan arah partai apakah akan berkoalisi atau beroposisi. Dengan begitu dapat dinilai hasil dari konvensi pun tidak jelas akan digunakan untuk apa. Begitu juga para peserta pun juga sudah berubah haluan, beberapa peserta pun sudah merapat ke partai-partai lainnya.

"Hasil dari konvensi tidak jelas mau diapakan. Sebenarnya perolehan 10 persen, Demokrat masih bisa berkoalisi sayangnya tidak punya keinginan berkoalisi. Jadi seperti sengaja digagalkan," kata Ray.

BACA JUGA: