JAKARTA, GRESNEWS.COM - Kepala Pusat Kajian Ilmu Politik dan Pemerintahan M Badaruddin mengatakan, elektabilitas kandidat ketua umum Partai Demokrat seperti Gede pasek Suardika dan Marzuki Alie, masih jauh jika dibandingkan dengan Susilo Bambang Yudhoyono. Namun demikian, dia melihat, Partai Demokrat akan mengalami kemunduran bila tidak memiliki calon lain selain SBY.

"Kalau pun ada kandidat penantang seperti Gede Pasek, Marzuki Ali elektabilitasnya di internal PD masih jauh dibanding SBY. Dalam konteks kaderisasi kepemimpinan politik, ini menunjukkan kemunduran dan pemubaziran momentum regenerasi kepemimpinan," katanya saat dihubungi Gresnews.com, Jumat (25/12).

Badar melihat, Pasek berani maju karena berharap dapat dukungan dari loyalis Anas Urbaningrum yang masih bertahan di internal PD. Tetapi gerbong Anas yang mayoritas alumni HMI juga masih akan kalkulatif bila yang maju adalah Pasek, sehingga bisa jadi tidak akan betul-betul solid.

Sementara elektabilitas Marzuki di internal PD terbilang rendah. Hal itu dapat terlihat dari figurnya sebagai Ketua DPR, gagal saat maju menjadi calon legislatif periode sekarang ini. "Elektabilitasnya (Marzuki) rendah sebagai mantan Ketua DPR, nyaleg saja gagal kan. Ini akan jadi sasaran tembak internal PD yang ingin menang di 2019," ujar Badar.

Dia melanjutkan, kondisi dan kalkulasi riil di internal PD seperti itu. Walau pun hal itu tidak bagus untuk regenerasi kepemimpinannya. "Setelah ditinggal Anas, kaderisasi internal PD seperti berjalan di tempat. Tidak ada orang yang konsern dengan hal itu, apalagi serangan kasus korupsi yang bertubi-tubi," jelas Badar.

Sementara itu, pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah, Pangi Syarwi Chaniago mengatakan, kalau ada figur atau kader PD maju mencalonkan ketua umum, itu harus diakomodir. Hal itu harusnya tidak menjadi sebuah masalah.

"Berikan izin bagi kader terbaik Demokrat untuk maju. Demokrat saya percaya adalah partai yang demokratis, menjunjung prasyarat demokrasi yaitu adanya open recruitment, sehingga terjadi rotasi kekuasaan," katanya.

Di sisi lain, dia mengakui SBY masih sebagai sosok yang bisa menyelamatkan demokrat dan menjadi partai pemenang pemilu 2019. Oleh karenanya, dia belum melihat ada sosok yang dapat menggantikan peran SBY untuk memimpin di Demokrat.

"Untuk hari ini, saya sendiri belum melihat ada sosok atau figur kader Demokrat yang bisa menyalib elektabilitas dan aksibilitas SBY, bukan saya meremehkan sosok di luar SBY. Ini sebuah realitas politik yang mau tidak mau, suka atau tidak suka harus diterima," ujar pria yang akrab disapa Ipang ini.

BACA JUGA: