JAKARTA - Direktur Monitoring, Advokasi, dan Jaringan Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia (PSHK) Ronald Rofiandri menilai temuan Lingkaran Survei Indonesia soal orang tua yang tidak ingin anaknya menjadi anggota Dewan merefleksikan sebagian pandangan masyarakat Indonesia yang masih alergi terhadap DPR.

"Temuan LSI ini merefleksikan sebagian pandangan kalangan muda di Indonesia yang masih alergi dan traumatik terhadap politik," kata Ronald saat dihubungi wartawan, Selasa (20/11)

Kendati demikian, lanjutnya tidak dipungkiri masih menemukan anak muda yang masih perhatian ke dunia politik. Meskipun ketika ditanya apa cita-citanya adalah bukan menjadi anggota Dewan.

"Saya menemukan sebagian anak muda di berbagai komunitas, atau di organisasi formal kampus, misalkan, yang menaruh perhatian terhadap dinamika politik. Meskipun jika berbicara orientasi atau cita-cita, tidak menjadikan kedudukan sebagai anggota DPR sebagai yang utamanya," tuntasnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, LSI melakukan survey pada 12 hingga 15 November 2012 dengan melibatkan 1200 responden. Total responden yang tak berminat sebesar 56,43% dan hanya 37,62% yang menyatakan ingin dirinya atau anggota keluarganya, menjadi anggota DPR.

Dari hasil survei dengan metode multistage random sampling menunjukkan mereka yang tidak ingin diri atau anggota keluarganya menjadi anggota DPR meningkat sekitar 25% dari lima tahun lalu, sebelum Pemilu 2009. Pada 2008 itu, mereka yang tidak ingin dirinya atau anggota keluarganya menjadi anggota DPR hanya sebesar 31,32%, sedangkan mereka yang berhasrat dirinya atau keluarganya menjadi anggota DPR sebesar 59,22%.

Semakin banyak orang tua di Indonesia yang tidak berkeinginan anaknya menjadi anggota DPR, yaitu sebesar 56,43% dan hanya 37,62% yang menyatakan berkeinginan anaknya menjadi anggota DPR. Kondisi tersebut terjadi karena beberapa hal, pertama, maraknya kasus korupsi yang melibatkan anggota parlemen dan membuat antipati publik terhadap DPR. Penyebab lainnya, anggota DPR dinilai publik hanya mementingkan kepentingan pribadi atau kelompoknya serta hanya mengejar keuntungan pribadi.

BACA JUGA: