JAKARTA, GRESNEWS.COM - Menyusul kasus kelangkaan gas LPG 3 kilogram (Kg) di sejumlah daerah yang memicu terjadinya antrian panjang konsumen gas LPG. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama PT Pertamina (Persero) menegaskan bahwa tidak terjadi kelangkaan gas LPG. Pertamina menjamin gas LPG ukuran 3 kg bersubsidi selalu tersedia untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sehari-hari.

"Kementerian ESDM berkoordinasi dengan Pertamina untuk melihat dan memeriksa apakah benar terjadi kekurangan stok LPG di daerah. Dari hasil review ini, secara garis besar stok LPG aman, rata-rata sekitar 19-20 hari. Ini sesuai dengan rencana yang ada di Pertamina", tegas Arcandra  didampingi Dirjen Migas Ego Syahrial dan Direktur Pemasaran PT Pertamina (Persero), Muchammad Iskandar, Jumat (8/12).

Archandra menepis isu kelangkaan LPG yang beredar di masyarakat akhir-akhir ini. Pihaknya tidak menampik  adanya kekurangan stok LPG di beberapa wilayah, namun menurut dia hal ini terjadi hanya di beberapa daerah saja, disebabkan kondisi cuaca yang tidak menentu belakangan ini yang memang menjadi tantangan dalam proses pendistribusian ´gas melon´ tersebut.

Menurut dia dari pengamatan, kalau memang ada kelangkaan  pasokan, kemungkinan sifatnya hanya  sementara. Salah satu penyebabnya, Gorontalo misalnya, karena cuaca ekstrem beberapa hari belakangan, maka ada kendala dalam hal distribusi, sehingga kekurangan pasokan sementara. "Tapi Alhamdulilllah sekarang sudah berhasil diatasi", tutur Arcandra, seperti dikutip esdm.go.id.

Untuk mengantisipasi kelancaran distribusi di lapangan, Pertamina mengaku akan selalu melakukan check on the spot ke lokasi-lokasi yang terindikasi akan berkurangnya pasokan, terlebih adanya usaha penimbunan yang dicurigai oleh masyarakat saat ini.

Namun Pertamina mengatakan hingga saat ini belum menemukan unsur-unsur perilaku penimbunan dari para pelaku bisnis. Namun lebih ke permasalahan ada kebutuhan yang tiba-tiba muncul, seperti kegelisahan masyarakat karena dipicu peristiwa di Gorontalo yang case-nya karena ombak besar, sehingga kapal kita terlambat, sempat setengah hari putus. "Tapi malamnya langsung kita recover dan hari kedua sudah pulih", jelas Iskandar.

Diakui adanya kekhawatiran meningkatnya kebutuhan masyarakat menuju penghujung tahun 2017, hingga hal itu  juga menjadi perhatian Pemerintah. Hanya 2 minggu jelang libur besar perayaan hari besar keagamaan dan tahun baru yang mengakibatkan meningkatnya kebutuhan konsumen untuk menggunakan gas LPG 3 kg.

"Kami akan menjamin ketersedian LPG, baik hari ini, esok, bulan depan dan Inshaa Allah kebutuhan ini akan kita penuhi berapapun masyarakat butuh untuk LPG ini," jelasnya.  

Archandra menegaskan bahwa kemungkinan akan ada peningkatan kebutuhan di akhir Desember ini, karena ada perayaan agama dan tahun baru. Untuk itu pihaknya sudah mengantisipasi, seandainya pasokan berkurang atau bertambahnya kebutuhan di akhir tahun.

Ia mengatakan, baik Kementerian ESDM dan Pertamina akan terjun langsung untuk memeriksa kondisi ketersedian stok LPG apabila terjadi kelangkaan kembali. Ia mengharapkan peran aktif masyarakat untuk memberikan laporan/pengaduan langsung melalui call center PT Pertamina di saluran 1 500 000 untuk memudahkan memetakan kondisi kelangkaan LPG di lapangan sehingga dapat ditindaklanjuti. (rm)

BACA JUGA: