JAKARTA- GRESNEWS.COM - Rencana pemberlakuan distribusi penjualan gas Elpiji 3 kilogram (kg) secara tertutup ke seluruh wilayah Indonesia pada awal 2016 dipastikan molor.  Pasalnya dari hasil pilot project pendistribusian secara tertutup di 3 wilayah, Batam Kepulauan Riau, Tarakan Kalimantan Timur dan di Bali, penerapan distribusi tertutup di masyarakat masih mengalami kendala.

Kendala itu disebabkan belum meratanya pemasangan perangkat card reader di tingkat pangkalan. Selain itu masih banyaknya outlet penjualan elpiji 3 Kilogram di masyarakat.   

"Jadi dari hasil evaluasi ada kendala. Tidak mudah satu outlet dikasih satu card reader. Sekarang ada berapa juta outlet, coba bayangkan saja warung rokok juga jual gas Elpiji 3 kg," ungkap Direktur Pembinaan Hilir Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Agus Cahyono Adi, di Jakarta, Kamis (18/2).

Adanya kendala itu pemerintah belum bisa memastikan kapan akan menerapkan  pendistribusian tertutup gas elpiji 3 kilogram tersebut. Sebab pemerintah akan memperluas proyek percontohan dan kembali melakukan evaluasi.

Sebelumnya pemerintah bertekad melakukan pembatasan pemberian subsidi gas elpiji hanya kepada masyarakat tak mampu. Sebab jika tidak dilakukan pembatasan subsidi kuota subsidi APBN terhadap elpiji itu akan jebol.

Sebab saat ini tidak hanya warga tidak mampu yang bisa menikmati elpiji 3 kilogram, warga mampu juga mengkonsumsi elpiji 3 kilogram. Apalagi PT Pertamina  (persero) baru saja menaikkan harga elpiji 12 kilogram, yang sejatinya diarahkan untuk warga mampu. Dengan kenaikan itu dipastikan warga mampu berbondong-bondong beralih memanfaatkan elpiji 3 kilogram.  

Untuk mengendalikan distribusi gas elpiji bersubsidi ini pemerintah akan  menerapkan sistem distribusi secara tertutup. Awalnya ada sejumlah mekanis yang menjadi opsi untuk menerapkan distribusi tertutup tersebut. Seperti dengan memberikan subsidi langsung kepada masyarakat melalui sebuah kartu. Dana tersebut hanya bisa digunakan untuk membeli 3 tabung gas elpiji 3 kg. Untuk dananya pemerintah meminta PT Pertamina menalanginya dan akan diganti kemudian.

Sedang cara kedua, tetap menggunakan kartu, tetapi tanpa uang. Hanya pemegang kartu yang bisa membeli elpiji 3 kg. Ketiga, warga yang berhak membeli gas bersubsidi diverifikasi melalui sidik jari, sehingga pembeli elpiji subsidi itu benar-benar spesifik hanya para penerima subsidi. Cara lainnya, dengan menggunakan kartu milik perbankan. Cara ini pemerintah tidak perlu membangun sistem yang baru karena memakai kartu milik bank atau pos. Namun belakangan pemerintah memilih menggunakan cara kedua, dengan menggunakan kartu identitas khusus tanpa uang.

Untuk menerapkan sistem ini pemerintah menggandeng  Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K). Salah satu tugas tim ini adalah memverifikasi masyarakat yang berhak menerima subsidi.

Namun uji coba yang dilakukan pada Agustus lalu atau molor dari jadwal sebelumnya yakni Juni 2015. Ternyata menemukan banyak kendala di lapangan.

EVALUASI ULANG - Diakui Vice President Fuel Ritel Pertamina Muhammad Iskandar hasil uji coba yang dilakukan di dua kawasan Batam dan Tarakan, Pertamina mengalami kendala dalam hal pemasangan perangkat card reader di tingkat pangkalan karena banyaknya outlet penjual Elpiji 3 kg.

Sehingga menurut Iskandar,  pihaknya akan mengevaluasi ulang program distribusi tertutup untuk gas bersubsidi itu. Penerapan distribusi tertutup atau hanya untuk kalangan tertentu ini mengadopsi dari India yang telah berhasil menerapkan pemberian subsidi secara langsung

"Jadi ada model yang akan disempurnakan dulu, kalau untuk masyarakat sedang kita pikirkan, kita bersama- sama pemerintah masih intens mengevaluasi," tutur Iskandar.

Menteri Energi Sumber Daya Mineral Sudirman Said, juga mengakui penerapan penyaluran distribusi tertutup ini tidak bisa secara cepat dilakukan. Sebab perlu ada penataan sistem. Sebelumnya pemerintah berencana menerapkan sistem distribusi tertutup ini  pada kuartal pertama tahun 2016, namun dengan banyaknya kendala itu dipastikan pelaksanaan distribusi tertutup elpiji 3 kg itu sementara urung dilaksanakan.


BACA JUGA: