Polresta Depok membuat terobosan dalam pengawasan penyidikan perkara dengan membuat Sistem Informasi Penyidikan (SIP) online. Masyarakat pun bisa mengetahui perkembangan penyidikan yang ada di Polresta Depok secara real time.

Kapolresta Depok Kombes Herry Heryawan mengatakan, SIP online merupakan implementasi dari program ´Promoter´ Kapolri yang salah satunya membuat terobosan pelayanan masyarakat berbasis online.

"Saya ingat beberapa minggu yang lalu di tembok Cina begitu saya foto bahwa (ada tulisan, red) ´polisi merupakan pengawalan peradaban´, peradaban saat ini merupakan teknologi informasi. Kalau tidak mengetahui peradaban saat ini, kita akan hilang dimakan zaman," ujar Herry, Senin (4/12).

Terobosan ini dibuat atas banyaknya keluhan dari masyarakat dalam pelayanan kepolisian, terutama di bidang reserse. Dengan adanya SIP online ini, masyarakat berkepentingan bisa mengikuti perkembangan kasus yang tengah berjalan di Polresta Depok.

Ia berharap, dengan adanya SIP online ini dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Masyarakat bisa mengaksesnya melalui website www.sipdepok.com.

"Mudah-mudahan diaplikasikan dapat memberikan pelayanan yang cepat kepada masyarakat Kota Depok dan saya mengajak kepada personel untuk masyarakat kita anggap sebagai raja kita tingkatkan kinerja untuk menuju lebih baik," lanjutnya.

Program ini sebetulnya telah di-launching bersamaan dengan HaloPolisi dan Panic Button yang menjadi salah satu unggulan program Polresta Depok, pada Februari 2017 lalu.

Deputi Pelayanan Publik Kemenpan-RB Diah Natalisa yang juga menghadiri peluncuran SIP online dan SKCK online tersebut, memberikan apresiasi atas terobosan Polresta Depok ini. Sejalan dengan program tersebut, Kemenpan-RB sendiri memiliki aplikasi untuk mengelola sistem pelayanan publik.

Di lokasi yang sama, Wakapolda Metro Jaya Brigjen Purwadi Arianto mengatakan polisi masa depan harus mengikuti perkembangan yang terjadi di masyarakat agar senantiasa meningkatkan mutu pelayanan publik.

"Ada suatu perubahan mindset dimana masyarakat saat ini menjadi raja dan polisi sebagai pelayan, polisi tidak bisa kerja sendiri tapi polisi punya partner di Muspida dan kementerian," kata Purwadi.

Ia berharap, program ini akan diteruskan oleh AKBP Didik Sugiarto yang sebentar lagi akan mengisi jabatan Kapolresta Depok menggantikan Kombes Herry yang akan mengikuti pendidikan Sespati (Sekolah Perwira Tinggi).

"Launching ini pesan yang harus dilanjutkan dari Kapolres lama kepada Kapolres pengganti. Di pinggir Jakarta ada contoh kota Depok yang bisa sinergi dengan keamanan, kebakaran, kesehatan, dan lain-lain. Kebijakan Kapolri yang promerter dimana yang terakhir adalah kepercayaan, dimana kepercayaan bisa didapat dari ketulusan melayani dan kecepatan merespons," papar Purwadi. (dtc/mfb)

BACA JUGA: