JAKARTA, GRESNEWS.COM - Pasca pengesahan UU Pemilu yang mematok angka Presidential Threshold sebesar 20% kursi DPR, Jokowi diyakini bakal mulus menjadi capres di 2019. Pasalnya dengan dukungan dari Golkar, NasDem dan PPP, total perolehan kursi ketiga partai tersebut di DPR mencapai 29,46%.

Meski begitu, Gerindra dan PKS yang selama ini menjadi oposisi pemerintah tetap percaya diri bisa mengusung capres sendiri yaitu Prabowo Subianto lewat koalisi dua partai itu. Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon mengatakan, Prabowo juga sudah mengantongi tiket ke Pilpres 2019 dengan menggandeng PKS.

Perolehan kursi Gerindra di DPR sebesar 13,04% dan PKS 7,14%. Gabungan kedua partai itu menghasilkan 20,18% kursi dukungan untuk Prabowo. "Jadi kan syaratnya 20 persen dukungan kursi dan 25 persen suara. Gerindra dengan PKS cukup (Capreskan Prabowo)," kata Fadli Zon, Minggu (23/7).

Soal kemungkinan koalisi Gerindra dengan PKS, Fadli belum memberikan kepastian. Namun sejak Pilpres 2014 lalu hingga sekarang Gerindra dan PKS sudah terjalin dalam sejumlah kerjasama. Misalnya di Pilkada DKI. "Ini kan masih lama. Mungkin tahun depan (ada kepastian). Insya Allah Pak Prabowo siap maju Pilpres 2019," kata Fadli.

Sementara itu, peneliti dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes melihat peluang Gerindra dengan PKS berkoalisi di Pilpres 2019 cukup kuat. "Peluangnya (koalisi) 75 persen," kata Arya.

Meski Prabowo sudah mendapat cukup dukungan, Gerindra dan PKS harus berusaha menggaet PAN atau Demokrat. "Atau mungkin Gerindra dan PKS harus bisa menggaet dua-duanya (PAN dan Demokrat)," kata Arya. (dtc/mag)

BACA JUGA: