JAKARTA - Komisi Yudisial secara resmi mengumumkan membuka pendaftaran seleksi calon hakim agung (seleksi CHA) untuk memenuhi kebutuhan tujuh hakim agung yang diminta Mahkamah Agung.

"Hari ini kami umumkan, tetapi pendaftarannya dimulai 1 Februari," kata Ketua Bidang Rekrutmen Hakim Taufiqurrahman Syahuri di Jakarta, Kamis (31/1).

Taufiqurrahman menjelaskan, seleksi CHA ini didasarkan surat permintaan Ketua MA Nomor 08/KMA/HK.01/2013 tanggal 17 Januari 2013. Dalam surat itu MA meminta tujuh hakim agung baru. Kebutuhan ini dikarenakan ada hakim agung yang memasuki masa pensiun, meninggal dunia, diberhentikan serta untuk melengkapi kekurangan hasil seleksi sebelumnya. "Yang dibutuhkan ada tujuh, hakim agung pidana empat, perdata dua dan tata usaha negara satu," kata Taufiq seperti dilansir komisiyudisial.go.id, Kamsi (31/1).

Calon hakim agung nantinya akan menjalani beberapa tahapan seleksi. Pertama, seleksi persyaratan administratif. Kedua, seleksi kualitas. Ketiga, seleksi kepribadian/integritas. Keempat, seleksi kesehatan dan ditutup dengan wawancara terbuka.

Dalam seleksi hakim agung ini, tambah Taufiq, ada hal baru berdasarkan Peraturan Komisi Yudisial Nomor 2 Tahun 2013 Tentang Perubahan atas Peraturan Komisi Yudisial Nomor 7 Tahun 2012 Tentang Tata Cara Seleksi Calon Hakim Agung. Kali ini hakim karier tidak lagi diperkenankan mendaftar melalui jalur non karier. Selain itu CHA yang telah ikut serta dua kali berturut-turut juga tidak diperkenankan mengikuti seleksi. "CHA yang pernah mendaftar dua kali berturut-turut tetap akan bisa mendaftar pada seleksi periode berikutnya," katanya.

Dia juga mengungkapkan, pendaftaran mengikuti seleksi CHA bisa dilakukan secara pribadi. "Karena dalam undang-undang disebut bahwa CHA bisa diusulkan oleh MA, pemerintah dan masyarakat. Jadi bisa ditafsirkan mendaftar sendiri juga bisa dilakukan," kata Taufiq.

BACA JUGA: