JAKARTA, GRESNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi telah menunjuk sembilan perempuan sebagai tim seleksi calon pimpinan (pansel capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Tim dipastikan akan bekerja berat mengingat KPK lembaga yang memiliki posisi penting dan strategis.

Pakar Hukum Tata Negara Irman Putra Sidin mengatakan, siapa pun yang diberikan tanggung jawab presiden sepatutnya dijalankan secara baik dan akuntabel. Meski Irman mengakui, pemilihan calon pimpinan KPK bukan perkara mudah.

"Bukan hal yang mudah mencari calon pimpinan KPK," kata Irman di Jakarta, Sabtu (30/5).

Menurut Irman, dengan formasi yang sudah dibentuk saat ini, setiap anggota tim perlu memahami standar dan prosedur sebagai persyaratan utama dalam proses pemilihan calon pimpinan  KPK.

Irman menegaskan, KPK segera kembali diperkuat dengan orang-orang yang berintegritas. Ia menilai, sudah saatnya tindakan korupsi dimaknai sebagai musuh bersama.

Ia menilai, tugas pemilihan Capim KPK tidak hanya dibebankan kepada tim pansel saja. Namun perlu dukungan penyelenggaraan pemerintah yang bersih di Tingkat Pusat dan Daerah.

"Seluruh penyelenggara pemerintah harus mendukung pemberantasan korupsi," tegasnya.

Hal itu sejalan dengan harapan Presiden Jokowi pada awal peresmian tim pansel KPK. Dimana, Jokowi berharap, tim seleksi yang dibentuk mampu menjalankan tanggung jawab secara independen dan profesional dalam menyeleksi figur pimpinan yang tepat.

Sementara, Ketua Presidium Indonesian Human Rights Commission on Social Justice (IHCS) Ridwan Darmawan menilai, keputusan presiden memilih sembilan anggota perempuan seharusnya dimaknai sebagai momentum.

Dimana,  anggota tim pansel jangan sampai gagal membuktikan kepada publik bahwa calon pimpinan yang dipilih merupakan figur yang tepat.

Dalam keterangannya, Firman menyambut positif putusan presiden yang menjatuhkan pilihan kepada sembilan perempuan sebagai pansel.  Menurutnya, potret tersebut sebagai momentum baru bagi kedudukan politik perempuan di tanah air.

"Ini merupakan suatu penghargaan dan penghormatan posisi politik perempuan," kata Ridwan.

Tentunya, publik berharap, kedepan tim pansel dapat memilih pemimpin KPK yang berintegritas dan independen dalam menjalankan tugas negara. Dimana, KPK diharapkan mampu mengangkat kembali beberapa kasus rawan korupsi seperti yang terjadi di level pengelolaan keuangan daerah dan pusat.

BACA JUGA: