Kawasan bekas kawasan prostitusi Kalijodo, Jakarta Utara, telah rata dengan tanah setelah seluruh bangunan kafe dan rumah warga dihancurkan dengan alat berat, pada 29 Februari 2016 lalu. Warga di kawasan Kelurahan Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara pun kini menanti-nanti rampungnya Pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH), jogging track, Ruang Terpadu Ramah anak (RPTA) dan lapangan futsal di eks lahan bekas areal prostitusi tertua di Jakarta tersebut.

Sayangnya, sudah memasuki waktu dua bulan sejak penggusuran, di kawasan Kalijodo yang berlokasi di Jalan Kepanduan II, Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara itu, masih belum tampak aktivitas pembangunan. Pembangunan berbagai fasilitas umum di bekas lahan Kalijodo seluas 4 hektare itu sendiri awalnya di targetkan rampung pada akhir tahun ini.

Anggaran pembangunan Taman Kalijodo sendiri menurut Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tidak akan menggunakan dana APBD melainkan menggunakan dana dari pengembang yang memang wajib menyediakan fasilitas sosial dan fasilitas umum. Berdasarkan data yang diperoleh hingga saat ini banyak perusahaan yang ingin membangun Taman Kalijodo, setidaknya telah ada dua perusahaan yang menunjukkan minatnya untuk menyalurkan dana program corporate social responsibility (CSR).

Kedua perusahaan itu adalah Sinar Mas dan Coca Cola. Berdasarkan pantauan gresnews.com, baru sebagian sisi Jalan Inspeksi yang dibangun, sedangkan tepat di pinggir kanal banjir barat (KBB) di lokasi tersebut belum terlihat adanya pembangunan yang berarti. Hanya Jalan Kepanduan II yang telah selesai ditinggikan, mulus dengan cor beton.

Dua dari empat eskavator yang ada di sana pun tengah beroperasi. "Ya masih begini aja, belum banyak perubahan, tiap hari sih truk keluar masuk tapi enggak tau ngangkut apa," kata seorang warga sekitar yang mengaku bernama Malik. (Edy Susanto/Gresnews.com)

BACA JUGA: