Nama Kalijodo kini tinggal kenangan. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok telah menginstruksikan untuk menggusur dan menutup "surga dunia" ini. Kalijodo yang dulu merupakan tempat persinggahan etnis Tionghoa yang mencari gundik atau selir itu hilang sudah dari Jakarta.

Sejak pagi, bangunan-bangunan semi permanen di Kalijodo mulai dirobohkan. Jari-jari raksasa alat berat mulai menggempur atap-atap rumah, dinding, dan mengobok-obok seluruh isi di dalam bangunan.

Pantauan gresnews.com sejak pagi ribuan aparat keamanan sudah berbaris rapi di depan jalan masuk menuju kawasan prostitusi kalijodo. Alat berat pun sudah berjejer di sepanjang kali tepat di depan bangunan-bangunan kafe. Tepat pukul 07.30 WIB, aparat mulai masuk ke kawasan Kalijodo dan alat berat mulai merobohkan bangunan-bangunan yang kebanyakan berupa bangunan semi permanen.

Tak luput juga alat berat menghantam kafe Intan. Bangunan kafe berlantai tiga yang merupakan milik Abdul Aziz itu merupakan kafe pertama yang di robohkan aparat. Selanjutnya dalam sekejap, ratusan bangunan di Jalan Kepanduan II, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat puluhan rumah sudah berubah bentuk menjadi setumpuk puing-puing bangunan. Dinding-dinding rumah bercampur menjadi satu dengan tumpukan kayu, tripleks, atap besi, serta besi-besi panjang atau sling. Sore ini seiring terbenamnya matahari, nama Kalijodo itu hilang, seperti hilangnya mentari ditelan kegelapan. (Edy Susanto/gresnews/com)

BACA JUGA: