Sembilan petani perempuan yang kerap disebut Kartini Pegunungan Kendeng melancarkan aksi protes dengan mengecor kaki mereka di seberang Istana Negara pada Rabu (13/4). Mereka yang tinggal di sepanjang Pegunungan Karst, Kendeng, Jawa Tengah memprotes pembangunan pabrik semen di kawasan itu.

"Kami ingin bertemu dan berdialog dengan Presiden Jokowi," ungkap Deni Yulianti petani asal Grobogan diselingi isak tangis.

Melalui aksi ini, mereka berharap tidak adanya pabrik semen yang berdiri di Jawa Tengah. Pembangunan pabrik semen ini akan berdampak pada kondisi lingkungan sekitar. "Kalau alam sudah rusak, bagaimana anak cucu kami nanti," kata Deni.

Mereka berharap bisa membuka mata Presiden Jokowi untuk segera menyelesaikan konflik antara petani dan pengusaha. Tuntutannya agar Presiden bisa menyelesaikan masalah di Pegunungan Kendeng ini.

Pegunungan Kendeng Utara yang terletak di bagian utara Pulau Jawa ini juga memiliki sejarah budaya masyarakat Jawa. Wilayah ini dalam legenda masyarakat sebagai tempat moksanya Nagaraja setelah mengajarkan Aji Ismu Gineng Sukmawedha kepada Prabu Anglingdarma. Konon liuk tubuh naga ini melewati batas-batas administratif yang ada, membujur dari Barat ke Timur melingkupi Kabupaten Kudus, Kabupaten Pati, Kabupaten Grobogan, Kabupaten Rembang, Kabupaten Blora di Jawa Tengah hingga Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Tuban di Provinsi Jawa Timur.

Pegunungan yang terbentuk pada masa Meosen Tengah – Meosen Atas atau kurang lebih 25 juta tahun yang lalu berdasarkan skala waktu geologi tersebut merupakan lipatan perbukitan yang sangat kaya akan keanekaragaman hayati. Walaupun sangat kering di permukaannya, namun di bagian bawah kawasan ini banyak ditemukan sumber-sumber mata air seperti sungai bawah tanah di mana air keluar melalui rekahan-rekahan batuannya.

Sebelumnya ada rencana pendirian pabrik semen di empat kabupaten yaitu PT Semen Indonesia di Rembang, PT Indocement di Pati, PT Vanda Prima Listri di Grobogan, PT Imasco Tambang Raya. Bila keempat pabrik ini jadi beroperasi semuanya maka pegunungan Kendeng yang dulu potensial menjadi kawasan lindung kondisi akan memprihatinkan.

Rencana perusahaan semen akan menggerus sisi-sisinya berpotensi besar membawa akibat semakin menyusutnya debit sumber seperti mata air Pantilan, Sumber Mermo, Sendang Kaputren di Desa Waru, Mata Air Sumberan di Dusun Sumberan, Sumber Sayuran di Dusun Sayuran, Sumber Soka di Dusun Soka, Sendhang Duwur di Dusun Kembang, Sendang Nglinggang, Sendang Nglengkir, Sendang Mrecep, Sendang Panasan, Sumber Blimbing, Sumber Gendono dan Sumber Cerawa di Kec Bogorejo yang merupakan hulu sungai Lusi di Kab Blora hingga ratusan mata air seperti Mata Air Kajar di Desa Kajar Kec Gunem dan Sumber Semen di Desa Tahunan Kec Sale Kab Rembang. (Edy Susanto/gresnews.com)

BACA JUGA: