Sudah tiga tahun berlalu, namun gedung SDN Malaka Sari 14 Pagi, Duren Sawit, Jakarta Timur, yang ambruk tak kunjung diperbaiki. Dua ruang kelas sudah rata dengan tanah. Gresnews.com, belum lama ini, melihat keadaan dua ruang kelas yang ambruk karena dimakan umur tersebut.

Reruntuhan masih jelas terlihat di bagian dalam kelas. Kayu pada kusen jendela dan atap kelas terlihat lapuk, tembok-tembok pun ditumbuhi lumut. Sisa-sisa alat-alat belajar para siswa seperti meja, kursi dan buku-buku terlihat berserakan bertumpuk dengan puing-puing.

Menurut seorang pengajar yang menolak disebut namanya, SDN Malaka Sari 14 memiliki 9 ruangan. Enam digunakan untuk ruang kelas, 1 untuk ruang guru, 1 untuk laboratorium, dan 1 untuk unit kesehatan sekolah (UKS). Lalu pada 2013 musibah terjadi yang menyebabkan ambruknya 4 ruangan kelas, beruntung saat kejadian tidak memakan korban jiwa.

"Setelah kejadian ambruk, sekolah harus membagi ruangan, kelas 1, 2, 5 sama kelas 6 masuk pagi lalu sisanya kelas 3 sama 4 masuk siang," kata guru wanita berkerudung dan berperawakan kurus tersebut.

Guru tersebut menambahkan keadaan bertambah parah saat hujan deras turun, kekhawatiran akan robohnya bangunan sekolah masih menghantui. "Kalau hujan gede kita semua takut ambruk apalagi hujan angin, bocor dimana-mana pasti," tambahnya.

Meski dua ruangan kelas SDN Malaka Sari ambruk dan belum diperbaiki hingga kini, dalam keterbatasan proses belajar di sekolah ini masih berlangsung. Murid-murid pun tetap semangat mengerjakan ujian sekolah meski harus mengerjakan ujian sekolah di ruangan bekas laboratorium dan ruangan guru. (Edy Susanto/gresnews.com)

BACA JUGA: