JAKARTA, GRESNEWS.COM - Setelah sebelumnya berkembang wacana untuk menggeser lokasi pembangunan Pelabuhan Cilamaya ke arah barat karena terhalang kegiatan pengeboran PT Pertamina, kini muncul gagasan untuk menggeser lokasi pembangunan ke arah Timur.  

Setelah melakukan kunjungan ke lokasi pembangunan Pelabuhan Cilamaya, pemerintah berniat menggeser pembangunan tersebut ke arah timur dari Cilamaya. Pertamina menilai rencana tersebut lebih baik daripada rencana semula. Pertamina juga memastikan tidak akan terjadi gangguan operasional dengan rencana tersebut.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Sutjipto memastikan dengan rencana pergeseran lokasi pembangunan Pelabuhan Cilamaya ke arah timur tidak akan menggangu operasional dan pengembangan operasional anak usaha PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ). Saat ini perusahaan berproduksi minyak sebanyak 40 ribu barel per hari.

Bahkan untuk pengembangan operasional ke depan, perusahaan menargetkan produksi minyak sebanyak 55 ribu barel per hari, kemudian produksi gas jika dikonversi ke minyak menjadi 84 ribu barel per hari, sehingga perhitungan secara total, minyak dan gas sebesar 50 ribu barel per hari.

"Arahan Pak Wapres (Jusuf Kalla) sebaiknya pelabuhan yang direncanakan bisa digeser ke arah timur, alternatifnya apakah di Indramayu atau Subang," kata Dwi di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Namun Direktur Utama PT Pelindo II (Persero) Richard Joost Lino justru menilai Pelabuhan Cilamaya sebaiknya tidak dibangun. Dia mengaku tidak terkejut dengan kebijakan yang dikeluarkan secara mendadak oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. Sebab Lino sudah memperkirakan pembangunan tersebut akan dibatalkan oleh pemerintah.

Meskipun rencana pemerintah akan menggeser pembangunan pelabuhan ke arah timur Cilamaya, Lino pun memperkirakan pembangunan tersebut akan menjadi masalah baru. Sebab Pelindo II sendiri sudah berencana akan membangun pelabuhan di daerah Cirebon sehingga tidak membutuhkan pelabuhan tambahan di wilayah timur Cilamaya.

"Alaah, saya sudah bikin di Cirebon kok. Saya gak suprise kok kalau Cilamaya tidak dibangun. Itu kayak satu tambah satu sama dengan dua. Kan tidak mungkin, gitu saja. Harus gitu (tidak jadi bangun pelabuhan Cilamaya)," kata Lino.

BACA JUGA: