JAKARTA, GRESNEWS.COM - PT Pertamina (Persero) menjamin langkah pemerintah menurunkan harga jual Bahan Bakar Minyak (BBM) Bersubsidi tak akan merugikan para pengusaha stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). Perusahaan plat merah tersebut memiliki mekanisme manajemen stok untuk mengatur harga jual BBM.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Sutjipto menjelaskan para pengusaha pom bensin diberi waktu selama dua hari untuk menghabiskan stok mereka sebelum menggunakan harga baru. "Dengan mekanisme seperti itu maka pengusaha SPBU tak akan rugi," ujar Dwi di Jakarta, Selasa (20/1).

Menurutnya kebijakan pemerintah menurunkan harga BBM bersubsidi jenis premium ini karena harga minyak dunia terus mengalami penurunan.  Tentu saja dengan kebijakan baru ini maka harga premium akan turun naik sama seperti pertamax yang sudah lebih dulu dijual dengan harga pasar.

Namun penurunan harga premium ini bakal menyebabkan semakin meningkatnya permintaan. Karena turunnya harga premium lumayan besar dari Rp7800 per liter menjadi Rp6700 per liter. Berbeda dengan harga pertamax yang kini masih bertengger pada harga Rp 8800 per liter.

Dengan adanya selisih harga tersebut bisa dipastikan permintaan akan premium akan melonjak.  "Pertamax kan harganya tidak turun secara drastis, orang akan berpindah ke premium," kata Dwi, Jakarta, Selasa (20/1).

Sementara itu, Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina (Persero) Ahmad Bambang mengatakan terdapat beberapa langkah perusahaan dalam menghadapi turunnya harga minyak dunia. Pertama, pengembangan upstream terutama blok-blok migas yang sudah jatuh tempo serta peningkatan cadangan migas. Kedua, pengembangan gas dan energi baru dan terbarukan sebagai sumber energi masa depan.

Ketiga, peningkatan efisiensi dengan pengadaan, pengolahan, distribusi dan pemasaran. Keempat, pengembangan infrastruktur melalui pengolahan, penimbunan, distribusi dan jaringan ritel. Kelima, dengan pengelolaan kesehatan cash flow perusahaan.

"Tingkatkan efisiensi dan memperbaiki ritel supaya marketing perusahaan bisa lebih bagus dan efisien," kata Ahmad.

BACA JUGA: