JAKARTA, GRESNEWS.COM - PT Perusahaan Gas Negara (Persero) menduga penyebab bocornya pipa gas yang mengakibatkan kebakaran di jalur pembangunan Mass Rapid Transit di Jalan Jenderal Sudirman diakibatkan oleh proyek MRT tersebut. Diberitakan sebelumnya, pipa gas milik PGN bocor sehingga menyebabkan kebakaran yang cukup hebat menjelang tengah malam di dekat Halte Polda Metro Jaya dari arah Semanggi menuju ke Senayan.

Pihak PGN sendiri memang belum resmi menyatakan siapa yang bertanggung jawab atas kebocoran itu. PGN mengaku masih melakukan investigasi penyebab bocornya pipa gas yang mengakibatkan terjadinya kebakaran itu. PGN akan mengecek pelaku proyek terakhir di sekitar lokasi semburan api.

"Untuk memastikan (penyebab semburan api) kami harus melakukan investigasi terlebih dahulu. Jadi nanti kelihatan siapa yang melakukan proyek terakhir di sini," ujar Kabag Humas PGN SBU 1, Toto Yulianto, di lokasi kejadian di samping Polda Metro Jaya, Jl Sudirman, Jakarta Selatan, Kamis (17/7) siang.

Toto tidak mau saling menyalahkan atas penyebab semburan tersebut. Dia menyebut, ada indikasi kebocoran atas kejadian tersebut namun penyebabnya belum tahu. "Sampai sekarang masih belum dapat dipastikan penyebab kebakarannya. Tapi memang ada indikasi kebocoran," ucap dia.

Namun Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan meledaknya pipa gas milik PGN itu diduga disebabkan oleh galian proyek MRT. Hal itu kata Dahlan dia ketahui setelah menelepon Direktur Utama PGN Hendi Prio Santoso. Dalam percakapan melalui sambungan telpon, kata Dahlan, Prio menyebutkan meledaknya pipa gas akibat dari proyek MRT.

Kendati demikian Dahlan menambahkan perusahaan belum mengetahui pipa gas tersebut meledak apakah terkena cangkul ataupun gancu. Dahlan mengatakan berdasarkan keterangan dari Prio, saat ini perusahaan sudah menutup sektor valve hingga sampai perusahaan memeriksa tingkat bahaya dari meledaknya pipa gas. "Ya itu sudah ditangani dari jam 2 pagi," kata Dahlan.

Menanggapi munculnya tudingan itu, Direktur Utama PT MRT Jakarta Dono Boestami membantahnya. Dia mengatakan peristiwa semburan api yang terjadi di lokasi jalan Sudirman tidak terkait dengan pekerjaan proyek MRT Jakarta, sekalipun lokasinya bersisian dengan lokasi proyek MRT.

Dono menambahkan, perusahaannya selama ini melakukan pekerjaan sesuai dengan prosedur yang ada. Pihak MRT juga telah melakukan proses investigasi internal termasuk melakukan penelusuran lapangan, koordinasi dengan kontraktor serta petugas lapangan.

"Hasil investigasi internal kami menunjukkan bahwa pada saat peristiwa tersebut terjadi, tidak ada pekerjaan penggalian atau pengeboran yang tengah dilakukan oleh MRT Jakarta maupun kontraktor yang ada hanya kegiatan pengecoran," kata Dono.

Sementara itu, Direktur Konstruksi MRT M. Nasyir menjelaskan hasil penelusuran di lapangan menunjukkan bahwa terdapat alat-alat berupa penyambung kabel, lampu penerang dan alat lain. Dia mengaku tidak menduga ada pihak lain yang menyebabkan kebocoran tersebut namun memang saat sebelum terjadi kebocoran terdapat aktivitas pekerjaan dari pihak lain di lokasi kejadian.

Dia mengatakan saat ini kebocoran masih terus diselidiki oleh PGN, jika ternyata harus dilakukan aktivitas penggalian untuk perbaikan pipa di lokasi tersebut maka kemungkinan aktivitas tersebut dapat mengganggu pekerjaan proyek MRT Jakarta berupa persiapan penggalian Stasiun Bawah Tanah Senayan.

"Semua kontraktor kami memiliki track record dan kredibilitas dalam hal standar keamanan dan keselamatan," kata Nasyir. (dtc)

BACA JUGA: