JAKARTA, GRESNEWS.COM - Persediaan minyak dalam negeri yang terbatas mendorong Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ( ESDM) meminta PT Pertamina (Persero) menggarap sumur minyak di luar negeri. Diantaranya, dengan penguasaan blok minyak dan gas bumi (migas)  di beberapa wilayah di Timur  Tengah, dan kawasan perbatasan Asia Barat seperti  Azerbaijan.

Direktur Jenderal Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ( ESDM) IGN Wiratmaja Puja mengatakan, bahwa pemerintah telah bekerjasama langsung (join commite ) dengan National Oil Company (NOC) Azerbaijan.  

"Kita melakukan diskusi terus melalui join commite, kami mendorong Pertamina untuk miliki blok-blok migas di sana. Sebab biaya untuk produksinya di sana tidak tinggi,"  kata Puja di Gedung Dewan Perwakilan Daerah ( DPD- RI), Jakarta, Selasa (8/3).

Puja menjelaskan, Azerbaijan adalah negara yang strategis untuk diajak kerjasama di sektor migas, pasalnya negara tersebut mempunyai pasokan minyak mentah (crude) yang melimpah.  Cadangan minyak di negara itu mencapai 50 juta barel.

Sementara jumlah penduduknya sedikit, sehingga konsumsi bahan bakar minyak (BBM) sedikit.  "Kalau produksinya mencapai 800 ribu barel, sementara konsumsi dalam negerinya hanya 200 barel, karena jumlah penduduknya sedikit. Jadi mereka masih bisa ekspor 600 ribu barel," ungkapnya.

Puja  menambahkan, Pertamina hingga saat ini belum memiliki pengelolaan di Azerbaijan, sehingga peluang tersebut bisa memajukan Pertamina.  Pertamina dalam hal ini bisa mencontoh Petronas yang telah lebih dulu memiliki pengelolaan blok produksi  di Azerbaijan.

Pemerintah akan mendorong Pertamina untuk masuk ke blok yang sudah berproduksi dan berstatus belum berproduksi (greenfield). Bisa saja seperti yang dilakukan perusahaan minyak negara (NOC) Malaysia, Petronas sebelumnya. Petronas masuk ke blok migas yang sudah berproduksi dan bekerjasama dengan NOC Azerbaijan. Kepemilikannya tidak perlu sampai 100 persen.

Disebutkan sejak tahun lalu, pemerintah telah menjajaki impor minyak mentah dari Azerbaijan secara langsung tanpa melalui perantara. Diskusi mengenai kerjasama ini sudah berjalan melalui komite bersama yang dibentuk antara Indonesia dan Azerbaijan, yang melibatkan Pertamina.

Menteri ESDM Sudirman Said, mengakui Indonesia telah mendapat komitmen dari Azerbaijan untuk memasok minyak mentah ke dalam negeri. "Azerbaijan itu hari ini kita mendapatkan pasokan minyak 1 juta barel per bulan," katanya di sela Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa Organisasi Kerjasama Negara-Negara Islam (KTT LB OKI) di Jakarta Convention Center, Senin (7/3).

Direktur Hulu PT Pertamina Syamsu Alam juga membenarkan bahwa Pertamina tengah menjajaki kerjasama dengan Azerbaijan. Potensi minyak dari Azerbaijan itu nantinya bisa dimanfaatkan untuk kilang Pertamina yang berada di Cilacap.


STATEGI UMUM - Sementara itu, Pengamat ekonomi dan energi, Febby Tumiwa mengatakan, meningkatkan cadangan minyak dan gas merupakan strategi semua perusahaan migas di seluruh dunia. Dari sudut pandang ini, rencana Pertamina untuk memiliki Blok Migas di luar negeri, termasuk Azerbaijan merupakan strategi yang rasional.

"Menurut saya Pertamina harus memperhatikan beberapa hal, pertama keekonomian lapangan migas, kedua biaya akusisi dan produksi, ketiga kemampuan modal dan sumberdaya Pertamina sendiri," kata Febby kepada gresnews.com, Selasa (8/3).

Febby menambahkan idealnya pemerintah melakukan kerjasama G to G dulu dengan pemerintah Azerbaijan, baru implementasi kerjasama itu oleh NOC.









BACA JUGA: