JAKARTA, GRESNEWS.COM - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Posko Nasional Sektor ESDM melaporkan Hingga H+6 Hari Raya Idul Fitri stok dan proses penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquefied Petroleum Gas (LPG) masih dalam posisi normal. Demikian halnya dengan kondisi beban puncak pasokan listrik nasional.

Posko Nasional Sektor ESDM  melaporkan hingga kemarin, Sabtu, 1 Juli 2017 ketahanan stok BBM dan LPG aman dan berjalan normal dengan ketahanan stok antara 21-41 hari. Sementara cadangan operasi pasokan listrik secara keseluruhan sebesar 4,5 GW.

Disebutkan situs resminya esdm.go.id, Posko hingga saat ini terus mengawal kondisi BBM, LPG dan pasokan listrik selama arus balik Idul Fitri 1438 H. Posko juga memastikan pasokan BBM untuk wilayah tertentu seperti pelabuhan Merak-Bakauheni, stok BBM dijaga 2 kali lipat dari kebutuhan reguler. "Langkah ini di lakukan untuk mengantisipasi meningkatnya kebutuhan pasokan BBM sekaligus menjaga kenyamanan masyarakat saat arus balik tahun ini," tulisnya.

Menteri ESDM Ignasius Jonan dalam kunjungan ke Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Panjang di Provinsi Lampung, Sabtu (1/7) mengungkapkan,  bahwa pengelolaan dan pemenuhan pasokan BBM pada periode lebaran 2017 mengalami peningkatan positif dibanding tahun-tahun sebelumnya.

"Secara umum, tahun ini, khususnya tentang pasokan BBM jauh lebih bagus dari tahun-tahun lalu. Kekurangan di tiap daerah, termasuk LPG hampir tidak ada, sangat minimal sekali," ujar Jonan.

Secara rinci, ketahanan stok BBM dan LPG pada 1 Juli 2017 adalah: Premium: 21,07 hari; Solar: 28,30 hari; Pertalite: 23,68 hari; Kerosene: 78,84 hari; Pertamax: 27,70 hari; Pertamax Turbo: 41,06 hari; Pertamina Dex: 36,15 hari; Dexlite: 27,37; LPG: 17,43 hari dan Avtur 27,63 hari.

Menurut Jonan dengan ketahanan stok bahan bakar tersebut sampai hari ini, tidak ada daerah di Indonesia yang mengalami kekurangan dan kesulitan pasokan BBM. "Tidak sampai ada suatu daerah yang kekurangan dalam jangka waktu yang panjang. Kalau ada satu atau dua titik mungkin kekurangannya itu 3 jam, karena terlambat dalam pengiriman. Tidak sampai satu hari," ungkap Jonan.

Sementara itu, pada periode beban puncak listrik 1 Juli 2017 siang, secara keseluruhan daya mampu pasok nasional sebesar 27.077,34 MW dengan beban puncak sebesar 22.696,60 MW, sehingga masih terdapat cadangan operasi sebesar 4.591,24 MW. (rm)

BACA JUGA: