JAKARTA, GRESNEWS.COM - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mencopot Lenny Sugihat dari jabatan Direktur Utama Perum Badan Urusan Logistik (Bulog). Kabar pencopotan pengganti Sutarto Alimoeso yang ditunjuk pada akhir Desember 2014 lalu ini dibenarkan oleh Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kementerian BUMN Teddy Purnama.

Selanjutnya pengganti Lenny Akan dilantik hari ini di lantai XIII Gedung Kementerian BUMN, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (8/6).

"Benar, pelantikan pengganti Bu Lenny akan dilantik hari ini oleh Deputi Bidang Usaha Industri Agro dan Industri Strategis BUMN Muhamad Zamkhani," kata Teddy tanpa merinci alasan pencopotan tersebut, Senin (8/6).

Lenny Sugihat ditunjuk sebagai Direktur Utama Bulog oleh Menteri BUMN Rini Soemarno pada awal tahun ini. Lenny menggantikan Dirut Bulog sebelumnya Sutarto Alimoeso yang telah memasuki masa pensiun. Lenny sebelumnya tercatat sebagai anggota direksi Bank Rakyat Indonesia, dan menjabat direktur pengendalian risiko kredit.

Saat itu Rini mengaku memilih Lenny karena dinilai tepat dalam upaya pemerintah mewujudkan program swasembada pangan. Sebab, untuk mewujudkan swasembada pangan, tidak hanya dibutuhkan faktor pendukung seperti perbaikan irigasi, waduk atau penyediaan bibit saja tetapi juga harus memerhatikan pendapatan petani.

Saat itu Rini berharap kepada Lenny, Bulog tidak hanya menjadi penyangga harga gabah petani melainkan juga sebagai stabilisator harga pangan pokok untuk masyarakat. Sayangnya harapan itu sepertinya tak terwujud dalam masa 5 bulan Lenny menjabat sehinggga akhirnya Lenny Sugihat dicopot dari jabatannya.

Muhammad Zamkhani, Deputi BUMN Bidang Usaha Agro dan Industri Strategis, Kementerian BUMN mengungkapkan, alasan pergantian tersebut, karena Lenny dianggap kurang cepat dalam menyerap atau pengadaan beras petani.

"Alasan diganti supaya Bulog lebih kenceng melakukan penyerapan gabah. Karena sekarang kurang kenceng," kata Zamkhani, Senin (8/6).

Zamkhani mengakui, Lenny baru 5 bulan menjabat sebagai Dirut Bulog, tetapi tahun ini pemerintah menargetkan Bulog bisa menyerap beras petani hingga 4 juta ton, namun sampai sekarang baru terserap 1,2 juta ton.

"Iya kurang kenceng, kan ada musim panen itu, panen hanya 2-3 bulan. Tapi sekarang 1,2 juta ton, sampai dengan akhir tahun seharusnya 4 juta ton," tutup Zamkhani.


Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengaku sudah mendengar soal kabar bakal digantinya Lenny. Namun Amran menegaskan persoalan tersebut bisa tanya ke pihak Kementerian BUMN sebagai kementerian terkait.

"Saya dengar kabar seperti. Tanya menteri BUMN tapi saya sudah dapat kabar itu bukan pemecatan tapi penyegaran kenapa sih sadis gitu," kata Mentan Amran di Istana Negara, Jalan Veteran, Jakpus, Senin (8/6)

Amran mengatakan, di kabinet Jokowi proses pengawasan kinerja terus dilakukan secara berlanjut. Setiap menteri atau pejabat pemerintahan termasuk BUMN dapat evaluasi.

"Kita ini ditarget harus dievaluasi mingguan oleh presiden di cek sampe mana kejar target. Bukan hanya Dirut Bulog tapi kami semua akan dievaluasi," katanya.

Ia mengatakan, penyegaran di tubuh Perum Bulog juga dalam rangka meningkatkan peran dan fungsi dari Perum Bulog. Bulog akan difokuskan sebagai lembaga yang murni menstabilkan harga, tak ada lagi fungsi bisnis. Selain Beras, fungsi Bulog akan mengendalikan harga pangan seperti jagung dan kedelai.

"Sekarang ini kita mengubah sistemnya jadi yang dulu berorientasi profit menjadi Bulog stabilisator dan masuk ke petani jadi langsung masuk ke tingkat petani jadi langsung hadir di tengah petani," katanya.

Sementara itu, Lenny Sugihat sendiri belum mau mengomentari pencopotannya tersebut. Ketika Gresnews.com mencoba untuk mengkonfirmasi soal ini, Lenny tak menanggapi telepon dan pesan singkat yang dikirim Gresnews.com. (dtc)

BACA JUGA: