Prabowo Lantang Tanggung Jawab Utang Whoosh, Tapi Kok Duit Rakyat juga yang Dipake

Presiden Prabowo bilang: jangan khawatir, jangan ribut. Utang Whoosh? Cuma Rp1,2 triliun per tahun. “Duitnya ada,” ujarnya santai, katanya dari uang yang dulu dikorupsi, kini dihemat.

Lalu berlanjutlah pidato penuh semangat kebangsaan—tentang bangsa kuat, rakyat tangguh, negara kaya raya. Retorika yang terdengar gagah… tapi lebih mirip hipnotis massal.

Di balik kabut kata-kata, cicilan utang bisa membengkak sampai Rp160 triliun. Tenornya enam puluh tahun. Artinya, generasi cucu pun masih jadi penanggung dosa proyek kakeknya.

Pokok utang Rp75 triliun, bunga dua persen, plus tambahan Rp9 triliun karena molor. Audit? Tak jelas. Yang bertanggung jawab? Entah siapa. Semua lenyap di balik jargon “hemat dan bersih.

Lalu Prabowo menutup dengan tenang: “Tidak ada masalah.” Dan tiba-tiba, hukum, logika, dan KPK seolah ikut angkat tangan. Karena kalau presiden sudah bilang aman, siapa berani bilang tidak?

Maka Whoosh bukan sekadar kereta cepat, tapi simbol kekuasaan yang ngebut tanpa arah. Sementara rakyat? Masih di stasiun, menunggu janji yang tak kunjung tiba.