JAKARTA, GRESNEWS.COM - Peralihan Presiden era SBY dan Joko Widodo (Jokowi) kali ini  diklaim sebagai masa peralihan presiden yang paling berhasil, sejuk, dan tentram secara politik. Seperti diketahui, jika menilik sejarah peralihan presiden, Indonesia selalu memiliki catatan buruk.

Dimulai dari peralihan di era Bapak Proklamasi, Soekarno ke Bapak Pembangunan, Soeharto yang diwarnai berbagai aksi berdarah, dan pembersihan oleh pemerintahan baru yang dianggap menginginkan jabatan presiden. Lalu era presiden Soeharto yang harus mengorbankan sejumlah reformis, pendudukan gedung rakyat, sehingga ia harus menyerahkan jabatannya kepada Habibie, hingga masa jabatan Habibie berakhir Soeharto tak pernah berjumpa kembali dengan mantan wakilnya itu.

Pemerintahan Habibie pun tak sampai habis kemudian digantikan oleh Gus Dur dan sempat berintrik secara fisik. Di era Gus Dur ketegangan antara parlemen dan pemerintahan terjadi, DPR dan MPR bersepakat memberhentikannya sebagai presiden, Gus Dur balik mengeluarkan mandat pembubaran MPR dan DPR namun ditolak.

Terakhir, Megawati bahkan tak mau bertemu SBY hingga dua tahun masa kepemimpinannya berganti. "Ini transisi terbaik karena teramat sejuk suasana politiknya, saya acungkan jempol untuk Pak SBY, bisa bersikap merangkul kepada Pak Jokowi, saya harap nanti Pak Jokowi juga begitu kepada penggantinya," ujar politisi Partai Demokrat, Ruhut Sitompul sesaat setelah pelantikan selesai, Senayan, Senin, (20/10).

Diketahui juga sebelumnya Jokowi telah bertemu dengan mantan rivalnya, Prabowo Subianto  dan Aburizal Bakrie, hal ini memupus ketegangan yang terjadi antara Koalisi  Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) akibat pertarungan politik di pilpres, pemilihan pimpinan DPR dan MPR.

Prabowo yang ditemui seusai pelantikan pun mengapresiasi pidato yang disampaikan Jokowi, menurutnya dalam pidato tersebut terdapat komitmen pada kebangsaan, trisakti Bung Karno, dan kedaulatan di bidang politik, ekonomi, dan berkepribadian di bidang budaya. "Tentu kita berharap yang terbaik dari pemerintahan Pak Jokowi dan  Pak Jk, jadi kita dukung. Transisi, kali ini saya kira baik, sejuk. Kita juga siap bekerjasama di Parlemen, serta bersama-sama berpikir dan bekerja positif," ucapnya, Senin, Senayan, (20/10).

Ia juga menyampaikan untuk sama-sama menjaga kekayaan bangsa Indonesia, karena pertumbuhan Indonesia yang dianggap sudah bagus dan rapi ini dirasa hanya dinikmati segelintir rakyat saja. Prabowo menginginkan kekayaan alam Indonesia yang besar bisa dirasakan semua rakyat Indonesia. "Insya allah kita berpikir positif dan beri kesempatan Pak Jokowi bekerja dengan baik karena itu budaya kita," tutupnya sebelum memasuki mobil meninggalkan gedung parlemen.

BACA JUGA: