JAKARTA, GRESNEWS.COM - Adanya kabar mengenai rencana Presiden Joko Widodo untuk mengumumkan nama-nama calon menteri kabinetnya di wilayah Tanjung Priuk, Jakarta Utara mendapat kritikan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas berharap, Presiden Jokowi mengumumkan nama-nama tersebut di Istana Negara.

"Pengumuman kabinet merupakan lambang kepemimpin dan politik yang perlu dijaga marwah kenegaraannya. Pengumuman di Istana paling tepat," kata Busyro kepada wartawan, Jumat (24/10).

Menurut Busyro, selain lazim dalam tradisi protokoler kenegaraan, pengumuman di Istana Negara juga menghindari lubang-lubang tawaran pihak manapun yang ingin mencuri hati Presiden Jokowi. Karena dikhawatirkan, para pejabat yang mempunyai kewenangan di daerah itu akan memberikan fasilitas agar dirinya mendapat nilai lebih dari Presiden RI ketujuh ini.

Sedangkan mengenai Jokowi yang telah merevisi nama-nama calon menteri dan kembali meminta KPK untuk menelusurinya, Busyro pun menyatakan apresiasinya. Menurut mantan Ketua Komisi Yudisial ini, langkah tersebut merupakan bentuk nyata Jokowi yang berkomitmen dalam pemberantasan korupsi.

Busyro menyatakan, presiden, wapres, para menteri dan pembantu lainnya sudah berada dalam titik kulminasi harapan besar rakyat. Karena selama ini, masyarakat sudah terlalu lama menahan kesabarannya akibat perbuatan para pemimpin negara yang telah menggasak hak-hak politik, budaya, dan pengingkaran terhadap prinsip kedaulatan rakyat.

"Konsekuensi kepemimpinan yang perlu diambil sebagai pilihan ialah dengan ekstra hati-hati dalam memilah dan memilih kabinetnya. Selain kompetensi, intelektualitas, juga penting dikedepankan rekam jejaknya apakah bersih, independen dan egalitarianitasnya yang teruji," cetusnya.

Sebelumnya, beredar pengumuman bahwa Presiden Jokowi akan mengumumkan nama-nama kabinetnya di Dermaga 300 Tanjung Priuk, Jakarta Utara. Namun, ternyata pengumuman itu pun urung dilakukan. Padahal persiapan teknis menjelang pengumuman kabinet sudah matang sejak tiga hari sebelum tanggal pengumuman.

Personel TNI dan Polri juga telah ditempatkan di sejumlah titik, untuk memastikan keamanan dan keselamatan Jokowi. Bahkan aktivitas di pelabuhan dibatasi dua hari jelang pengumuman.
Tak lupa skenario pengumuman dengan membagikan helm dan life jacket kepada 33 calon menteri terpilih juga sudah disiapkan.

Ketika persiapan sudah 100 persen, tiba-tiba Jokowi membatalkan pengumuman nama-nama menteri yang akan mendampinginya selama lima tahun ke depan. "Batal, batal, batal," ujar salah seorang staf biro pers kepresidenan di Tanjung Priok, Rabu (22/10).

Hal itu dipertegas dengan pernyataan Wapres Jusuf Kalla yang mengakui pemerintah belum siap mengumumkan calon menteri tadi malam. "Ini kan bukan hanya nama, tapi struktur juga. Ya 1-2 hari lagilah," kata JK.

BACA JUGA: