Langkah Pemprov DKI melakukan penggusuran kawasan Kalijodo, Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara memang sempat memicu kontroversi dan ditentang sejumlah pihak. Namun kontroversial soal Kalijodo itu kini sirna menyusul penampakan yang terlihat dari hasil transformasi tersebut.

Kini tempat yang dulu terkenal seantero negeri sebagai kawasan hitam yang dulu dikenal kumuh dan menjadi sarang maksiat, tempat berkumpulnya preman dan menjadi sarang judi serta menjadi lokasi prostitusi kelas bawah kini berubah jadi taman publik. Penampakannya juga terlihat anggun dengan dibangunnya taman dengan rumput hijau yang rapi dan berbagai sarana olah raga serta sarana bermain anak-anak.  

Terwujudnya taman yang indah dalam waktu yang relatif singkat sekaligus membungkam pihak-pihak yang dulu menentang penggusuran lokasi tersebut. Sebab kecurigaan mereka bahwa lokasi itu  akan diubah menjadi kawasan perumahan dan kawasan komersial yang menguntungkan pengembang tak terbukti.  

Bahkan, Kalijodo siap difungsikan untuk rekreasi warga karena dirubah jadi taman dan tempat permainan papan luncur atau skate board serta olah raga sepeda BMX yang mumpuni bertaraf internasional.

Pembangunan kawasan Kalijodo, ini telah mencapai sekitar 50 persen. Kawasan seluas 1,4 hektar ini dirancang sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas selain permainan papan luncur atau skate board serta olah raga sepeda BMX, antara lain taman, monumen, lintasan jogging, amphitheater, musholah, kios, outdoor fitness, toilet, dan sound system.

Selain itu, di kawasan tersebut juga akan dibangun Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) seluas 5.000 meter persegi. Skatepark Kalijodo sendiri akan menjadi tempat terbaik bagi para pemain skate dan BMX di Jakarta. Pasalnya, sampai saat ini dua cabang olahraga itu tidak punya lahan bermain yang tertata dengan baik di Ibu Kota. Bahkan skate park Kalijodo akan menjadi tempat pemusatan latihan para atlet untuk perhelatan akbar berskala internasional di antaranya Asian Games dan Olimpiade 2018.

Selain menata kawasan Kalijodo menjadi RTH dengan berbagai fasilitas menarik, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga akan melakukan pembersihan Kali Jelangkeng yang mengalir di sepanjang Kalijodo. Dengan kondisi air sungai yang lebih bersih, jernih, dan lingkungan sekitar sungai yang lebih tertata, diharapkan mampu membuat Kali Jelangkeng menjadi lokasi wisata air yang terpadu dengan RTH Kalijodo.

Biaya untuk menata kawasan Kalijodo memang tidak sedikit, yaitu sekitar Rp20 miliar rupiah. Kebutuhan dana tersebut diperoleh melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR) yang merupakan pengeluaran wajib bagi perusahaan-perusahaan swasta. Saat ini, proyek penataan wilayah Kalijodo dikerjakan oleh PT Bumi Serpong Damai (BSD) dan direncanakan selesai pada Desember, 2016.

BACA JUGA: