JAKARTA, GRESNEWS.COM - Kedatangan kepala negara dan delegasi negara-negara Asia-Afrika ke Konferensi Asia Afrika yang bakal dihelat di Jakarta dan Bandung, membuat Bandara Halim Perdanakusuma menjadi super sibuk. Alhasil pesawat-pesawat komersil yang biasa beroperasi di bandara itupun terpaksa diminta "mengungsi" sementara ke bandara lain.
 
Angkasa Pura (AP) II sebagai pengelola Bandara Halim Perdanakusuma dan Soekarno-Hatta pun meminta sejumlah maskapai memindahkan pesawatnya. "Delegasi akan tiba di Jakarta melalui Bandara Halim Perdanakusuma, bagi yang menggunakan pesawat khusus dan melalui Bandara Soekarno-Hatta, yang menggunakan pesawat reguler," tulis General Manager AP II Iwan Khrishadianto dalam surat pemberitahuan AP II, Sabtu (18/4).

Disebutkan Iwan, delegasi akan mulai berdatangan pada tanggal 19 April besok di kedua bandara tersebut. Sehingga AP II meminta sejumlah maskapai untuk memindahkan pesawat dari Bandara Halim Perdanakusuma.

"Sehubungan kegiatan KAA, maka dibutuhkan tempat parkir pesawat yang cukup di Bandara Halim Perdanakusuma untuk mendukung kegiatan tersebut," tulis Iwan.

AP II memberikan 5 instruksi kepada sejumlah maskapai terkait pemindahan pesawat di Bandara Halim. 5 Instruksi yang sebagian besar dikhususkan untuk Bandara Halim tersebut adalah sebagai berikut:

1. Memindahkan pesawatnya ke bandara lain, paling lambat pada tanggal 19 April 2015 sampai tanggal 25 April 2015.

2. Dapat melaksanakan pick-up/drop-off pada tanggal 19-25 April 2015 3. Pada tanggal 19, 20, 21, 22, 23 dan 25 April, penerbangan sipil menyesuaikan NOTAM (Notice to Airmen) kedatangan dan keberangkatan VVIP.

4. Tanggal 24 April, NOTAM pada pukul 05.30-18.00 WIB selain NOTAM overlay runway. Bandara Halim akan dibuka pada pukul 05.00-05.30 WIB dan pukul 18.00-21.00 WIB.

5. Bagi para operator penerbangan yang memiliki hanggar, dimohon untuk memasukan pesawatnya ke dalam hanggar selama kegiatan dimaksud.

Sedikitnya ada 42 perusahaan yang memiliki pesawat atau helikopter mendapatkan surat pemberitahuan tersebut. Salah satunya adalah PT ASI Pudjiastuti dan PT PT Pelita Air. Belum diketahui apakah pengarahan ini mempengaruhi jadwal maskapai komersil yang beroperasi di Bandara Halim dan Soekarno-Hatta atau tidak.

Terkait penyelenggaraan di Bandung, untuk melancarkan acara dan memudahkan tamu negara, pihak Angkasa Pura II juga akan menutup Bandara Husein Sastranegara, bagi penerbangan komersil untuk sementara. Dirut Angkasa Pura II Budi Karya mengatakan, penutupan Bandara Husein Satranegara itu dilakukan pada Jumat 24 April 2015 mendatang. Di mana, hari itu akan berlangsung acara ´napak tilas´ pelaksanaan KAA 60 tahun silam.

"Bandara di Bandung akan ditutup hari Jumat, untuk menerima kedatangan para tamu negara. Jadi tidak ada penerbangan (komersil) di bandara Bandung pada hari itu," kata Budi Karya saat dikonfirmasi wartawan, Sabtu (18/4).

Sementara itu, penerbangan komersil di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, juga dikurangi. Hal ini untuk memudahkan beberapa kepala negara yang menggunakan pesawat jet pribadi yang melandas di bandara tersebut. "Kalau di Halim cuma akan ada beberapa penerbangan saja. Sisanya kita alihkan ke Bandara Soekarno Hatta," terang Budi.

Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, akan ada beberapa jet pribadi kepala negara yang mendarat di Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Sebagai tuan rumah, Indonesia harus menghormati para tamu itu dengan menyediakan tempat parkir yang memadai.

"Mereka (tamu) tidak digeser, jadi yang digeser pesawat yang ada di situ. sederhana sekali. Yang digeser bukan pesawatnya tamu, tapi yang digeser pesawatnya dalam negeri. Kan banyak jet-jet tamu," kata JK saat meninjau kesiapan Peringatan 60 Tahun KAA di Gedung JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (18/4).

JK mengatakan, ada beberapa pesawat komersil yang biasa parkir di Bandara Halim Perdanakusuma. Nantinya pesawat-pesawat itu akan digeser ke landasan udara Pondok Cabe, Tangerang Selatan.

"Ya pesawat dalam negerinya bawa aja ke sana. Citilink yang biasa di situ bawa ke Pondok Cabe. Yang Lion ada di situ, Batik Air, bawa ke Pondok Cabe. Bukan tamunya yang dibawa (digeser). Kita kan menghormati tamu," kata JK.

Sebelumnya, Kepala Staf Kepresidenan Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, kemungkinan akan ada sekitar 5 kepala negara yang menggunakan jet pribadi ke Indonesia. Meski sempat kesulitan mencari lahan parkir bagi jet-jet tersebut, namun semua sudah diatasi oleh pihak TNI AU.

"Kemungkinan ada 4 sampai 5 jet pribadi. Itu yang bikin kita pusing 8 keliling, tapi sudah diatasi oleh teman-teman dari TNI AU," kata Luhut di Kompleks Istana Kepresidenan, Jumat (17/4) kemarin. (dtc)

BACA JUGA: