-
Hapus Status Anak Emas Terpidana Korupsi
Kamis, 26/07/2018 14:23 WIBKelompok John Kei dan Napi Teroris Bentrok di Nusakambangan
Rabu, 08/11/2017 19:00 WIBBentrok yang terjadi antar narapidana di Lapas Kelas II A Permisan Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah pada Selasa 7 November 2017 sekitar pukul 07.50 WIB terjadi antara napi dari kelompok John Kei dengan napi teroris. Akibat peristiwa itu satu napi tewas dan tiga orang terluka.
Bentrok antar napi itu menggunakan balok balok kayu proyek dan batu yang ada di sekitar lapas. Beberapa fasilitas Lapas antara lain pintu, jendela kaca serta taman rusak.
"Pada pukul 07.50 WIB yang dilakukan oleh 9 napi kasus terorisme yang menyerang blok hunian B, kamar 8 yang ditempati oleh John Kei dengan menggunakan balok kayu proyek dan batu-batu yang ada di sekitar kamar blok isolasi," kata Kalapas Permisan Yan Rusmanto dalam laporan Kronologis Kejadian Sementara yang didapat wartawan, Rabu (8/11).
Pada pukul 08.45 WIB petugas berusaha meredam keributan dengan cara mediasi antara kelompok John Kei dengan napi terorisme. Namun tidak berhasil karena massa terus merangsek dan berusaha masuk melalui pintu 5 sehingga membuat petugas kewalahan. Massa berusaha melakukan serangan balik ke napi teroris untuk menyelamatkan John Kei di kamarnya.
"Kerusuhan akhirnya pecah, batu dan kayu menjadi alat yang digunakan saat kerusuhan. Beberapa fasilitas Lapas rusak seperti pintu, jendela kaca, dan taman. Napi teroris yang terpojok masuk dan bertahan di dalam kamar isolasi," ujarnya.
Sekitar 10 menit setelah kerusuhan John Kei berhasil diselamatkan dari kamarnya, massa pun bisa terkendali dan mundur di sekitar taman gazebo. Kamar teroris dikunci oleh petugas untuk keamanan dan keselamatan WPB teroris mulai pukul 09.15 hingga 12.30 WIB kondisi sepenuhnya terkendali.
Sekitar pukul 12.20 WIB seorang petugas jaga Surachman, melihat beberapa anak buah John Kei mencari napi bernama Sutrisno di kamar 20 yang diduga membantu napi teroris terlibat dalam pengeroyokan John Kei.
Surachman yang curiga, kemudian membuntuti dan mendapatkan Sutrisno sedang dikeroyok oleh beberapa anak buah John Kei dengan kondisi kamar tertutup.
Kemudian pada pukul 12.30 WIB, tiba tiba terjadi penyerangan kepada seorang napi bernama Tumbur Bondy yang merupakan rekan John Kei mengakibatkan luka berat pada bagian punggung dan perut.
"Namun saat di perjalanan menuju RSUD, sekitar pukul 13.00 WIB napi Bondy meninggal dunia," katanya.
Petugas berusaha melerai perkelahian itu dengan cara memediasi kedua belah pihak agar berdamai. Namun massa terlanjur tak terkendali. Massa John Kei memaksa masuk melewati pintu 5 dan menyerang napi teroris untuk menyelamatkan John Kei dari kamarnya. (dtc/mfb)Polisi Timor Leste Tangkap Dua Napi Penjara Kerobokan yang Kabur
Sabtu, 24/06/2017 14:00 WIB
JAKARTA,GRESNEWS.COM - Dua narapidana Penjara Kerobokan, Bali Sayed Muhammad Said dari India dan Dimitar Nikolov Iliev Dimitir Nikolon Ilev, asal Bulgaria ditangkap Kepolisian Timor Leste saat memasuki wilayah negara tersebut. Sayed dan Dimitar bersama dua narapidana lainnya yakni Shaun Davidson dari Australia dan Tee Kok King asal Malaysia mencoba melarikan diri dengan menggali terowongan,pada Minggu (18/06)lalu.
Sayed dan Dimitar ditangkap di sebuah hotel di Ibu kota Timor Leste, Dili, setelah mereka tiba dengan menumpang kapal motor dari Indonesia. Sementara dua napi lainnta hingga saat ini masih buron.
Kejaksaan agung Timor Leste akan memutuskan apakah kedua orang yang ditangkap tersebut akan dikirim kembali ke Indonesia.
"Dua orang buronan Kepolisian Indonesia masing-masing terlibat dalam kasus pencucian uang dan narkotika," kata Kepala Polisi Timor Leste, Julio da Costa Hornay kepada wartawan, Jumat (23/06).
Kepolisian Indonesia menurutnya, telah memberikan informasi melalui surat resmi kepada Kepolisian Timor Leste untuk menangkapnya kembali. Keempat tahanan tersebut diyakini telah melarikan diri melalui lubang dengan diameter antara 40cm dan 70cm.
Aparat telah menemukan lubang sepanjang 12meter ini di dinding luar bangunan penjara tersebut. Mereka baru diketahui melarikan diri pada Senin pagi saat para sipir penjara melakukan pemeriksaan rutin.
Kepala Penjara Kerobokan, Tony Nainggolan, mengakui sebenarnay ada lebih dari 1.300 sipir yang bertugas di Penjara Kerobokan. Namun, untuk Menara Dua, yang berada dekat terowongan, kosong saat keempat narapidana kabur. Alasanya mnara tersebut minim jumlah penjaga. (dtc/rm)Dalih Kurang Petugas, Napi Mudah Kabur
Senin, 11/07/2016 16:30 WIBKinerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) kembali mendapat sorotan menyusul kaburnya seorang narapidana dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Salemba Jakarta Pusat.
Pemberian Fasilitas Pendidikan S2 Bagi Napi Koruptor Dinilai Diskriminasi
Kamis, 11/12/2014 19:00 WIBIndonesia Corruption Watch (ICW) mengecam pemberian Fasilitas sekolah S2 bagi para narapidana (napi) kasus korupsi di Lapas Sukamiskin Bandung.
Banting Stir ke Program S1, Langkah Menkumham Yasonna Diapresiasi
Minggu, 07/12/2014 11:00 WIBSaat ini, baru tiga Lapas yang menjadi uji coba diadakannya program ini. Yaitu Lapas Cipinang, Pondok Bambu, dan Salemba.
Adukan Tempo ke Dewan Pers, Adian Beralasan Foto "Bobo Siang" Ganggu Martabatnya
Minggu, 09/11/2014 18:00 WIBMenurut Adian, akibat pemberitaan ini dan kemudian banyak dikutip berbagai media, dirinya telah mengalami kerugian cukup besar.
Tidur di "Paripurna" PDIP akan Tegur Adian Napitupulu
Jum'at, 07/11/2014 03:00 WIBBerita tertidurnya Adian di rapat paripurna menjadi heboh setelah foto sang aktivis 98 itu dimuat di koran Tempo beberapa waktu.
Kelompok John Kei vs Arek Bentrok di Rutan Salemba
Selasa, 22/01/2013 10:35 WIBUntuk menghidari bentrokan susulan, pihak Rutan Salemba melakukan evakuasi enam orang dari kelompok John Kei termasuk pelaku penusukan Tuce.
LSM kecam kematian napi masih terjadi
Minggu, 04/03/2012 18:04 WIB"Namun, yang pasti terjadi adalah kepolisian maupun LP tidak memberikan perlindungan dan pemenuhan hak-hak tahanan/narapidana secara maksimal. Mengingat tahanan/narapidana yang meninggal tersebut secara de facto dan yuridis berada dibawah kekuasaan dan pengendalian aparat kepolisian maupun petugas LP," kata Wahyu.