-
Presiden Lapindo Brantas Inc: Tunggu, Sedang Dibicarakan dengan Pemerintah
Kamis, 15/08/2019 22:27 WIBKPK Pelajari Rencana Hapus Utang-Piutang Lapindo
Kamis, 15/08/2019 17:12 WIBManuver dari Bakrie Tower untuk Hapus Utang Lapindo
Rabu, 14/08/2019 22:17 WIBAset Tanah dan Bangunan Jaminan Utang Lapindo Bermasalah
Rabu, 14/08/2019 18:41 WIBAwasi Rencana Lapindo Hapus Utang-Piutang Cost Recovery
Rabu, 14/08/2019 15:47 WIBWalhi Jatim Tolak Rencana Hapus Utang-Piutang Lapindo
Rabu, 14/08/2019 12:28 WIBDPR Nilai Skema Bussines to Bussines Kasus Lumpur Lapindo Gagal
Jum'at, 08/09/2017 22:18 WIB
JAKARTA, GRESNEWS.COM - Komisi V menilai skema Bussines to Bussines untuk penyelesaian kasus lumpur Lapindo bagi warga di area terdampak gagal. Untuk itu Komisi V mendesak
ada diskresi atau kebijakan khusus dari pemerintah, terkait nasib warga dan para pengusaha diarea terdampak. Seperti, adanya pengucuran dana talangan untuk mereka.
Hal itu disampaikan Ketua Tim Kunjungan Spesifik Komisi V Sigit Sosiantomo saat dialog dengan Wakil Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin, Ketua DPRD Sidoarjo Sulamul Hadi Nurmawan, Irjen Kementerian PUPR Ridho Ananda Anwar, Kepala PPLS Dwi Sugiyanto, dan para pengusaha korban lumpur Lapindo di Kantor DPRD Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (7/9) malam.
Sigit yang juga Wakil Ketua Komisi V menyarankan tidak ada pemilahan antara masyarakat biasa dan pengusaha yang berada di area terdampak semua dalam satu entitas.
"Sehingga kalau ada dana talangan untuk korban lumpur yang berada di dalam peta area terdampak harus dianggap sebagai hak mereka semua dan harus dibagi secara proforsional" ujarnya, seperti dikutip dpr.go.id.
Politisi PKS dapil Surabaya dan Sidooarjo ini, menyatakan ke depan Komisi V akan menyusun kontruksi hukum untuk memudahkan agar pemerintah tidak salah memberikan dana talangan kepada korban lumpur lapindo yang berada di peta area terdampak.
"Kalau perlu sampai pada tingkat menuntaskan penyelesaian persoalan. Tentu ini memerlukan dana yang cukup. Itu gunanya kita mengadakan rapat ini untuk menyusun bagaimana landasan-landasan hukumnya," katanya.
Untuk itu ia meminta sebagai anggota DPR yang memegang hak budgeting mengusulkan kepada pemerintah untuk menyelesaikan persoalan ini secara cepat.
Diketahui persoalaan lumpur Lapindo ini telah berjalan selama 12 tahun. DPR berharap pemerintah bersama DPR dapat menyelesaikan persoalan bangsa tersebut. (rm)Ramai-Ramai Tolak Rencana Lapindo Ngebor Sidoarjo
Selasa, 26/01/2016 14:00 WIBKomisi VII DPR RI meminta pemerintah menolak izin PT Lapindo Berantas untuk melakukan pengeboran kembali di Sumur Tanggulangin 1, Desa Kedungbanteng, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur.
Menguji Nyali Pemerintah, Menguji Nurani Lapindo
Minggu, 10/01/2016 09:00 WIBSementara itu, Pekampanye Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) Ki Bagus Hadi Kusuma mengatakan, pihak Lapindo Brantas tak punya malu. Sama halnya dengan Pemerintah, yang sama sekali tak memiliki empati dan nurani dengan memberikan Lapindo kesempatan.
Warga Menolak Lapindo Lanjutkan Pengeboran
Jum'at, 08/01/2016 14:00 WIBRencana PT Lapindo Brantas, Inc. melanjutkan pengeboran minyak dan gas di Sumur Tanggulangin 1, Desa Kedungbanteng, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur di tengah belum tuntasnya persoalan lingkungan dan proses ganti rugi picu kecaman masyarakat.
Ganti Rugi Belum Tuntas, Lapindo Nekat Akan Lakukan Pengeboran
Kamis, 07/01/2016 12:00 WIBPerusahaan pengeboran minyak dan gas PT Lapindo Brantas, Inc. berencana kembali melakukan pengeboran di Sumur Tanggulangin 1, Desa Kedungbanteng, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur.
Keraguan Jokowi dan Nasib Korban Lapindo
Rabu, 24/06/2015 20:00 WIBMenteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengakui, ada penundaan penandatanganan draft Peraturan Presiden (Perpres) pencairan dana tersebut oleh Presiden Jokowi.
FOTO: Patung Peringatan 8 Tahun Lapindo Masih Bertengger
Selasa, 02/06/2015 14:45 WIBPatung instalasi bekas peringatan 8 tahun semburan lumpur lapindo yang lalu kian tenggelam akibat luberan lumpur di kolam penahan lumpur Lapindo, Porong, Sidoarjo, Jawa Timur
Peran Negara Belum Terlihat, Selama Sembilan Tahun Bencana Lapindo
Jum'at, 29/05/2015 13:00 WIBPeringatan sembilan tahun bencana lumpur Lapindo pada tanggal 29 Mei 2015, aktivis lingkungan kembali mempertanyakan kehadiran negara. Selama sembilan tahun, negara dianggap kehilangan peran menegakan keadilan dan hak masyarakat.
Aktivis Lingkungan Sebut Tragedi Lapindo Sebagai Kejahatan Korporasi Terencana
Jum'at, 29/05/2015 00:00 WIBAktivis lingkungan dari sejumlah lembaga seperti Wahana Lingkungan Hidup (Walhi), Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) dan KPA menyebut tragedi lumpur Lapindo di Porong, Sidoarjo sebagai bentuk kejahatan korporasi.