JAKARTA, GRESNEWS.COM - Tahun ini, momok menakutkan para siswa sekolah menengah atas yaitu Ujian Nasional (UN) sebagai penentu kelulusan telah dihapus. Walaupun begitu, UN tetap akan digunakan sebagai alat pemetaan kompetensi siswa dan salah satu syarat meneruskan ke Pergurian Tinggi (PT). Oleh karenanya, kerahasiaan soal tetap dijaga ketat baik oleh Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemenbuddikdasmen), polisi, CCTV, maupun masyarakat langsung.

Untuk UN yang akan dilaksanakan pada pertenggahan April dan awal Mei ini, polisi akan dilibatkan pada pengawalan naskah yang dikirim ke titik-titik tertentu. "Karena bukan potret kelulusan, jadi kami ingin memastikan itu berjalan baik," kata Mendikbud Anies Baswedan, di kantor Kemenbuddikdasmen, Senayan, Jumat (20/3).

Ia pun mengajak masyarakat ikut berpartipasi dalam pengawasan pencetakan dan distribusi soal UN secara langsung. Proses pencetakan dan pengiriman soal UN dapat dipantau melalui website kemendiknas.go.id.

Website tersebut, menjadi cara bagi masyarakat untuk memantau langsung jumlah soal UN yang telah terdistribusi ke berbagai wilayah Indonesia. Sehingga, mereka dapat melihat proses pencetakan naskah dan perkembangan data terbaru serta dapat berperan aktif pada jalannya proses UN.

"Secara umum Kemendikbud ingin memberitahu secara transparan perkembangan pencetakan, naskah, dari cetak proses dan dikirim ke daerah," katanya.

Percetakan soal UN sendiri dipantau dengan CCTV, terdapat 17 percetakan yang bekerja sama untuk mencetak soal UN. Setiap percetakan dilengkapi oleh enam hingga sembilan CCTV, tiap jam data akan diperbaharui dan terintegrasi operator yang berada di Kemendikbud.

Petugas monitoring yang berada di Kemendikbud akan mengevaluasi langsung percetakan dan distribusi soal. Sehingga potensi masalah di lapangan dapat segera diperbaiki. Hingga hari ini sebanyak 80 persen lebih naskah soal UN siap terkirim.

Kemendikbud juga mencetak UN model braile bagi siswa berkebutuhan khusus yang sudah selesai 100 persen dan siap dicetak untuk siswa SMA dan SMP. "Persiapan CD speaking dan listening pun sudah selesai 100 persen, nanti pengirimannya bersamaan dengan cetak kertas," katan Anies.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Balitbang Kemendikbud Nizam menyampaikan, pengamanan akan dilakukan pada tingkat provinsi dan kabupaten. Polisi nantinya aman ikut berjaga di titik pengiriman terakhir. "Hanya di sekolah yang tidak dihadirkan polisi," ujar Nizam.

Sebelum didistribusi ke sekolah, naskah UN akan disimpan di gudang aman di setiap provinsi. Tahun ini, penyimpanan naskah diserahkan pada panitia bukan pada Polres. Setiap hari Kemendikbud memastikan kendali mutu di percetakan sehingga data yang dicetak tidak salah.

"Kami cek terutama untuk lembar jawaban. Jadi tidak hanya kuantitas, tetapi juga kualitasnya," katanya.

BACA JUGA: