Pilot Tidak Diharuskan Ikut Briefing Cuaca
JAKARTA, GRESNEWS.COM - Tragedi kecelakaan pesawat Air Asia QZ8501 tujuan Surabaya-Singapura menuai banyak spekulasi. Salah satu faktor yang diduga turut menjadi andil penyebab kecelakaan adalah pengetahuan pilot soal cuaca. Kementerian Perhubungan sebelumnya menyebut menemukan bahwa pilot tidak pernah mengadakan briefing cuaca sebelum penerbangan, lantaran cara seperti itu dinilai cara tradisional.
Namun Mantan Direktur Utama PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) Sardjono Jhony Tjitrokusumo yang juga pilot senior menolak pendapt tersebut. Menurutnya tidak ada pilot mengikuti briefing cuaca sebelum terbang. Menurutnya semua jenis maskapai di seluruh dunia, khusus pilot hanya melakukan self briefing. Sedangkan, untuk info cuaca pilot sudah mendapatkan print out dari sistem yang digunakan maskapai. Hal itu sudah disiapkan saat persiapan terbang.
"Jangan ngarang lalu bilang salah pilot karena tidak ikut briefing, Tidak ada prosedur itu dan tidak perlu ada," kata Sardjono kepada Gresnews.com, Jakarta, Sabtu (3/1).
Menurutnya tidak ada prosedur yang mengatur pilot harus mengikuti briefing cuaca. Jika para pilot mengikuti briefing cuaca oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) maka akan banyak antrian para pilot yang ingin terbang harus mengikuti briefing. Dia menambahkan hingga saat ini penyebab kecelakaan belum diketahui, oleh karena itu semua pihak untuk menunggu dan bersabar hasil investigasi dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
"Memangnya Metro mini, jalan semaunya supir," kata Sardjono.
Sementara pengamat penerbangan Dudy Sudibyo mengatakan bahwa briefing cuaca memang ada dalam prosedur karena para pilot dan crew harus mengantongi dokumen cuaca dan dokumen yang dinamakan Notam (Notice To Airmen). Setelah melakukan briefing cuaca, pilot dan crew masuk ke dalam maskapai. Kemudian pilot pun melakukan self briefing bersama co pilot dan crew, dengan membaca print out cuaca dan membahas bandara alternatif jika terjadi peristiwa yang tak terduga.
Selain itu, Dudy menambahkan pilot juga mendapatkan data mengenai jumlah penumpang, jumlah barang-barang yang diangkut dalam bagasi pesawat dan letak barang yang ada di bagasi pesawat. Setelah mendapatkan seluruh data-data maka pilot diperkenankan untuk terbang.
"Memang briefing itu ada. Pasti ada. Self briefing itu antara pilot, co pilot dan crew di operasional room," kata Dudy
- Basarnas Perpanjang Waktu Pencarian Korban Air Asia Hingga 7 Hari ke Depan
- Komisi V DPR Sepakat Bentuk Panja Keselamatan Penerbangan Nasional
- Operasi Gabungan Dihentikan, Basarnas Harap Keluarga Korban Mengerti
- Air Asia Bantah Tak Ambil Data Cuaca dari BMKG
- Basarnas Berencana Hentikan Operasi Gabungan Pencarian Korban Air Asia
- Air Asia Akui Ada Kelalaian Administrasi dalam Perubahan Jadwal Penerbangan
- Soal Pelanggaran Izin Penerbangan, Jonan Salahkan Pejabat Sebelumnya